Attainable set dan efficient set merupakan dua konsep kunci dalam teori portofolio modern yang membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih cerdas. Memahami perbedaan keduanya sangat krusial untuk membangun portofolio yang seimbang antara risiko dan return.
Perbedaan Attainable Set dan Efficient Set
Attainable set, juga dikenal sebagai opportunity set, mewakili seluruh kemungkinan kombinasi portofolio yang dapat dibangun dari aset-aset yang tersedia di pasar. Ini mencakup semua portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Bayangkan sebuah grafik dengan risiko di sumbu X dan return di sumbu Y; attainable set mencakup seluruh area yang dibentuk oleh titik-titik tersebut.
Efficient set, di sisi lain, adalah subset dari attainable set. Ia hanya mencakup portofolio-portofolio yang optimal. Portofolio-portofolio ini memberikan return tertinggi untuk tingkat risiko tertentu, atau risiko terendah untuk tingkat return tertentu. Dalam grafik yang sama, efficient set digambarkan sebagai kurva batas atas dari attainable set, sering disebut sebagai efficient frontier.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan kata lain, setiap titik pada efficient frontier mewakili portofolio yang tidak dapat ditingkatkan lagi; Anda tidak dapat menemukan portofolio lain dengan return lebih tinggi untuk tingkat risiko yang sama, atau risiko lebih rendah untuk return yang sama.
Bagaimana Investor Menggunakan Efficient Set
Efficient set bertindak sebagai panduan bagi investor dalam memilih portofolio yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi mereka. Proses pemilihan portofolio yang optimal melibatkan beberapa langkah.
1. Penentuan Profil Risiko
Langkah pertama adalah menentukan profil risiko investor. Apakah mereka risk-averse (menghindari risiko), risk-neutral (netral terhadap risiko), atau risk-seeking (mencari risiko)? Investor konservatif akan lebih memilih portofolio dengan risiko rendah dan return moderat, sedangkan investor agresif akan memilih portofolio dengan risiko tinggi dan potensi return yang lebih besar.
2. Pemilihan Portofolio pada Efficient Frontier
Setelah memahami profil risiko, investor dapat memilih titik pada efficient frontier yang sesuai. Investor konservatif akan memilih titik yang lebih rendah pada kurva, sementara investor agresif akan memilih titik yang lebih tinggi. Penting untuk diingat bahwa return yang lebih tinggi selalu diiringi dengan risiko yang lebih tinggi.
3. Penggunaan Model Portofolio Modern (Markowitz)
Model Markowitz merupakan alat kuantitatif yang sangat berguna dalam menentukan portofolio optimal pada efficient frontier. Model ini memperhitungkan return yang diharapkan dari masing-masing aset, standar deviasi (sebagai ukuran risiko), dan korelasi antar aset. Dengan memasukkan data ini ke dalam model, investor dapat mengidentifikasi kombinasi aset yang memaksimalkan return untuk tingkat risiko yang diterima.
4. Inkorporasi Aset Bebas Risiko
Model Markowitz sering diperluas untuk memasukkan aset bebas risiko, seperti obligasi pemerintah. Dengan menambahkan aset bebas risiko, efficient frontier berubah dari kurva menjadi garis lurus yang menghubungkan titik return aset bebas risiko dengan titik pada efficient frontier yang hanya terdiri dari aset berisiko. Ini memberikan fleksibilitas tambahan bagi investor untuk mengoptimalkan portofolio mereka.
5. Diversifikasi dan Manajemen Risiko
Memilih portofolio dari efficient set secara inheren melibatkan diversifikasi. Diversifikasi membantu mengurangi risiko dengan menyebarkan investasi di berbagai aset yang tidak berkorelasi sempurna. Model Markowitz secara eksplisit memperhitungkan korelasi antar aset untuk mencapai diversifikasi optimal.
6. Penyesuaian Berkala
Portofolio optimal tidak statis. Kondisi pasar, preferensi investor, dan tujuan investasi dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk meninjau dan menyesuaikan portofolio secara berkala untuk memastikannya tetap selaras dengan tujuan dan toleransi risiko investor.
Kesimpulan
Attainable set dan efficient set merupakan alat penting dalam pengambilan keputusan investasi. Memahami perbedaan dan penerapan keduanya memungkinkan investor untuk membangun portofolio yang optimal, menyeimbangkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko yang dapat diterima. Model Markowitz dan strategi diversifikasi yang tepat memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan investasi ini.
Perlu diingat bahwa investasi selalu mengandung risiko. Konsultasi dengan penasihat keuangan profesional sangat disarankan sebelum membuat keputusan investasi yang signifikan.