PT. Pantang Mundur menggunakan metode job order costing dalam proses produksinya. Metode ini sangat cocok untuk perusahaan yang memproduksi barang berdasarkan pesanan khusus, karena memungkinkan pelacakan biaya secara detail untuk setiap pesanan. Bahan baku langsung dan bahan baku penolong dikelompokkan dalam satu akun persediaan bahan baku, menyederhanakan pencatatan persediaan.
Mengenal Job Order Costing
Job order costing merupakan sistem penentuan biaya yang melacak biaya produksi untuk setiap pesanan atau proyek secara individual. Sistem ini ideal untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang unik dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Dengan melacak biaya secara spesifik untuk setiap job order, perusahaan dapat dengan mudah menentukan profitabilitas masing-masing proyek dan membuat keputusan harga yang lebih akurat.
Keuntungan Menggunakan Job Order Costing
- Pelacakan biaya yang akurat untuk setiap pesanan.
- Pengambilan keputusan harga yang lebih tepat.
- Evaluasi profitabilitas masing-masing proyek.
- Perencanaan dan pengendalian biaya yang lebih efektif.
Contoh Kasus PT. Pantang Mundur
PT. Pantang Mundur menerima pesanan No. 12. Untuk menyelesaikan pesanan ini, perusahaan menggunakan bahan baku langsung senilai Rp1.550.000 dan bahan baku penolong senilai Rp175.000. Upah tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan jam kerja, yaitu Rp15.000 per jam. Overhead pabrik dibebankan berdasarkan jam kerja langsung dengan tarif Rp13.500 per jam. Asumsikan jumlah jam kerja langsung untuk pesanan No. 12 adalah 50 jam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jurnal Penyesuaian Job Order Costing
Berikut jurnal yang mencatat transaksi untuk pemrosesan pesanan No. 12:
Jurnal Penggunaan Bahan Baku
Tanggal | Akun | Debit | Kredit
——- | ———————— | ————– | ————–
[Tanggal]| Persediaan Barang Dalam Proses | Rp 1.725.000 |
[Tanggal]| Persediaan Bahan Baku | | Rp 1.725.000
Keterangan: Mencatat penggunaan bahan baku langsung (Rp 1.550.000) dan penolong (Rp 175.000) untuk pesanan No. 12.
Jurnal Penggajian Tenaga Kerja Langsung
Tanggal | Akun | Debit | Kredit
——- | ———————— | ————– | ————–
[Tanggal]| Persediaan Barang Dalam Proses | Rp 750.000 |
[Tanggal]| Gaji dan Upah | | Rp 750.000
Keterangan: Mencatat biaya tenaga kerja langsung untuk pesanan No. 12 (50 jam x Rp15.000).
Jurnal Pembebanan Overhead Pabrik
Tanggal | Akun | Debit | Kredit
——- | ———————— | ————– | ————–
[Tanggal]| Persediaan Barang Dalam Proses | Rp 675.000 |
[Tanggal]| Overhead Pabrik Dibebankan | | Rp 675.000
Keterangan: Mencatat overhead pabrik yang dibebankan untuk pesanan No. 12 (50 jam x Rp13.500).
Kesimpulan
Penerapan job order costing memungkinkan PT. Pantang Mundur untuk melacak biaya produksi dengan presisi untuk setiap pesanan. Dengan informasi biaya yang rinci, perusahaan dapat menganalisis profitabilitas setiap pesanan dan meningkatkan efisiensi operasional. Analisis ini penting untuk pengambilan keputusan strategis seperti penentuan harga dan pengelolaan sumber daya. Perusahaan juga dapat menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan efisiensi biaya produksinya.