SwaraWarta.co.id – Menjelang perayaan Idul Adha, konsumsi daging kambing biasanya meningkat di masyarakat. Namun, masih banyak orang yang ragu untuk makan daging kambing karena khawatir bisa menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Tapi ternyata, anggapan bahwa daging kambing bisa menyebabkan darah tinggi hanyalah sebuah mitos. Hal ini dijelaskan oleh dr. Haekal Anshari, M.Biomed (AAM), dalam sebuah video di kanal YouTube Kata Dokter.
Menurut dr. Haekal, sensasi panas yang sering dirasakan setelah makan daging kambing bukan karena dagingnya berbahaya. Itu adalah efek termogenik, yaitu reaksi alami tubuh saat mencerna protein dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jadi, bukan berarti daging kambing bisa membuat tubuh panas atau memicu tekanan darah naik.
Menariknya, daging kambing ternyata memiliki kalori dan lemak yang lebih rendah dibandingkan daging sapi dan ayam. Dalam satu porsi daging kambing (sekitar 85 gram), hanya terdapat 122 kalori dan 2,6 gram lemak.
Sebagai perbandingan:
- Daging sapi: 179 kalori dan 7,9 gram lemak
- Daging ayam: 162 kalori dan 6,2 gram lemak
Selain itu, daging kambing juga mengandung nutrisi penting seperti zat besi dan zinc yang bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh.
Menurut dr. Haekal, yang justru lebih berbahaya dan bisa memicu tekanan darah tinggi adalah cara memasaknya. Jika daging kambing dimasak dengan banyak garam, digoreng, atau dimasak dengan santan, risiko tekanan darah tinggi bisa meningkat.
“Pengolahan semacam itu juga bisa menaikkan kadar kolesterol tubuh. Jadi, bukan daging kambingnya yang salah, tapi cara memasaknya yang perlu dikontrol,” ujarnya.