Puan Maharani Desak Evaluasi Menyeluruh SPMB 2025, Soroti Masalah Zonasi dan Manipulasi Data

- Redaksi

Wednesday, 18 June 2025 - 16:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Puan Maharani (Dok. Ist)

Potret Puan Maharani (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta pemerintah pusat dan daerah segera mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan SPMB (Seleksi Penerimaan Murid Baru) tahun 2025.

Ia menyoroti sistem zonasi yang dianggap sering menyebabkan ketidakadilan bagi para calon siswa.

“Audit independen terhadap sistem pendaftaran digital yang digunakan di seluruh provinsi harus dilakukan. Guna menutup celah manipulasi dan intervensi pihak ketiga,” kata Ketua DPP PDIP ini dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Puan juga mengkritik lemahnya pengawasan terhadap digitalisasi sistem pendidikan. Ia menilai, negara harus hadir untuk memastikan keadilan, apalagi ketika data domisili bisa dimanipulasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga :  18 Narapidana di Kepri Peroleh Remisi Khusus Hari Nyepi

“Ketika data domisili bisa diatur sedemikian rupa oleh oknum, maka kita tidak sedang membangun sistem yang adil. Kita sedang membiarkan penyimpangan berlangsung di balik layar,” ucap Puan.

Selain itu, Puan menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap berbagai bentuk pelanggaran seperti pungutan liar, suap, hingga praktik jual-beli kursi sekolah. Ia menegaskan bahwa integritas sistem pendidikan nasional harus dijaga.

Sebagai informasi, SPMB adalah sistem baru yang menggantikan sistem PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

Dalam sistem ini, seleksi tidak hanya berdasarkan zonasi, tetapi juga mempertimbangkan domisili, jalur afirmasi, prestasi, dan mutasi.

Namun, dalam pelaksanaannya, banyak kendala yang terjadi. Beberapa orang tua murid mengeluhkan anak mereka tidak diterima di sekolah negeri favorit meskipun lokasi rumah sangat dekat dengan sekolah. Ironisnya, justru calon siswa yang tinggal lebih jauh bisa diterima.

Baca Juga :  Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi Bantah Terima 50 Persen dari Perlindungan Situs Judi Online

Kondisi ini memicu protes dan kekecewaan dari masyarakat di berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Makassar.

Berita Terkait

Apa Alasan Bapak Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut Sebagai Aksi Nyata Terbaik? Mari Kita Bahas!
Iran Tolak Gencatan Senjata dengan Israel, Siap Sambut Kehancuran!
Grebeg Suro 2025 Jadi Momen Bersejarah, Ponorogo Terima Sertifikat UNESCO
Polda Jabar Tangkap 44 Tersangka Kasus Judi di Bandung, Lokasi Berkedok Tempat Hiburan
Bolu Ketan Hitam Jadi Viral, Rasanya Bikin Penasaran!
Tur Helikopter Bareng Hakim MA, Windy Idol Kembali Diperiksa KPK
JELASKAN Jenis Risiko Keuangan Apa Saja Yang Mungkin Akan Ditanggung Oleh Pt.Indomilk Akibat Pandemi Covid-19
APAKAH Kebakaran Pasar Dapat Diasuransikan? Uraikanlah Minimal 5 (Lima) Alasan Anda!

Berita Terkait

Wednesday, 18 June 2025 - 17:05 WIB

Apa Alasan Bapak Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut Sebagai Aksi Nyata Terbaik? Mari Kita Bahas!

Wednesday, 18 June 2025 - 16:55 WIB

Iran Tolak Gencatan Senjata dengan Israel, Siap Sambut Kehancuran!

Wednesday, 18 June 2025 - 16:47 WIB

Grebeg Suro 2025 Jadi Momen Bersejarah, Ponorogo Terima Sertifikat UNESCO

Wednesday, 18 June 2025 - 16:38 WIB

Polda Jabar Tangkap 44 Tersangka Kasus Judi di Bandung, Lokasi Berkedok Tempat Hiburan

Wednesday, 18 June 2025 - 16:36 WIB

Puan Maharani Desak Evaluasi Menyeluruh SPMB 2025, Soroti Masalah Zonasi dan Manipulasi Data

Berita Terbaru