SwaraWarta.co.id – Kalau mendengar nama Selendang Mayang, mungkin banyak orang mengira ini adalah nama tarian atau pakaian tradisional.
Padahal, Selendang Mayang adalah minuman khas Betawi yang terkenal karena rasanya yang segar dan tampilannya yang unik.
Minuman ini dinamakan Selendang Mayang karena tampilannya yang penuh warna, mirip seperti selendang berwarna-warni.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Warna merah, hijau, dan kuning yang mencolok berasal dari potongan kue lapis yang terbuat dari tepung beras. Kue lapis ini menjadi bahan utama dalam minuman Selendang Mayang.
Biasanya, minuman ini disajikan dalam mangkuk, bukan gelas, supaya isinya terlihat jelas. Di dalam mangkuk, kue lapis berwarna tadi dipotong kotak-kotak kecil, lalu disiram dengan gula merah cair, sirup, santan, dan es batu.
Campuran ini membuat Selendang Mayang terasa manis, gurih, dingin, dan mengenyangkan.
Dalam budaya Betawi, Selendang Mayang sering disajikan saat acara buka puasa (takjil) atau saat hajatan, terutama yang masih kental dengan nuansa adat Betawi. Selain menyegarkan, minuman ini juga punya nilai simbolis yang kuat.
Menurut portal Seni Budaya Betawi, nama Selendang Mayang memiliki makna khusus. Kata “selendang” menggambarkan keceriaan dan kehangatan masyarakat Betawi.
Sementara itu, kata “mayang” menggambarkan tekstur minuman ini yang kenyal dan manis.
Warna-warni dalam Selendang Mayang juga mewakili keragaman budaya di Jakarta. Warna merah melambangkan budaya Tionghoa, kuning mewakili budaya Melayu, dan hijau biasanya dikaitkan dengan budaya Arab.
Perpaduan warna ini mencerminkan betapa beragamnya suku dan etnis yang hidup berdampingan di tengah masyarakat Betawi.