SwaraWarta.co.id – Iran secara resmi meluncurkan rudal balistik medium-range canggih model Sejjil menuju wilayah Israel pada 18–19 Juni 2025, menandai eskalasi tajam dalam konflik yang terus memanas sejak awal bulan ini.
Menurut pernyataan dari Garda Revolusi Iran (IRGC), serangan ini merupakan bagian dari “Operasi True Promise 3,” yang melibatkan beberapa gelombang serangan rudal dan drone terhadap berbagai sasaran pertahanan dan intelijen Israel.
Teknologi dan Kapabilitas Sejjil
Rudal Sejjil adalah sistem balistik bermesin dua tahap yang menggunakan bahan bakar padat—menjadikannya siap diluncurkan lebih cepat dibanding rudal berbahan bakar cair.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan memiliki jangkauan hingga 2.000 km, membawa muatan ledak berat (700–1.000 kg), dan diklaim mampu mencapai akurasi dalam radius 50–100 meter menggunakan navigasi internal dan GPS.
Beratnya sekitar 22–23 ton dengan panjang 18 meter, kruiran teknologi ini menempatkannya sebagai senjata strategis utama Iran .
Dampak dan Respons Israel
Israel mengumumkan rudal Sejjil tersebut berhasil diintersepsi sistem pertahanan mereka—kombinasi Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow. Walaupun serpihan rudal dilaporkan menyebabkan kerusakan ringan pada kendaraan dan bangunan sipil.
Salah satu rudal jatuh tepat di Soroka Medical Center, Beersheba, dan melukai puluhan orang, meski banyak pasien telah dievakuasi sebelumnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersama Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengutuk keras tindakan Iran, menyebutnya sebagai terorisme negara, dan menegaskan akan ada balasan keras yang menyasar fasilitas nuklir dan militer Iran.
Eskalasi Militer dan Diplomasi
Dalam satu pekan terakhir, lebih dari 1.000 rudal dan drone diluncurkan kedua belah pihak, menyebabkan ratusan korban luka dan mati di kedua negara.
Amerika Serikat, yang saat ini dipimpin oleh Presiden Donald Trump, menyatakan siap mendukung Israel dengan penyediaan sistem pertahanan seperti Patriot dan THAAD, dan sedang mempertimbangkan serangan balik terhadap fasilitas nuklir dalam 2 minggu ke depan.
Upaya diplomasi juga berlangsung; Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi akan menemui pejabat PBB dan EU di Jenewa untuk merundingkan potensi de-eskalasi .
Peluncuran rudal Sejjil menandai tonggak baru dalam konflik Israel–Iran: dari serangan rudal jarak pendek, kini Iran menggunakan sistem kendali jarak menengah dengan daya hancur besar dan kesiapan tinggi. Israel telah menguji efektivitas pertahanannya, tapi tekanan politik domestik dan internasional meningkat.
Dunia menanti langkah selanjutnya: apakah ini memicu peperangan terbuka atau mendorong lawatan diplomasi serius sebelum krisis makin meluas.