Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Generasi Milenial dan Gen Z mendominasi jumlah pemilih, menunjukkan potensi besar pengaruh mereka dalam menentukan arah politik Indonesia.
Partisipasi politik, baik yang melembaga maupun tidak, menunjukkan bagaimana generasi muda ini berinteraksi dengan proses demokrasi. Memahami tipe partisipasi mereka sangat penting untuk memahami dinamika politik masa depan.
Partisipasi Politik yang Melembaga (Routine Political Participation)
Partisipasi politik yang melembaga merujuk pada aktivitas politik yang dilakukan melalui jalur formal dan legal, sesuai prosedur yang berlaku. Ini termasuk aktivitas yang terstruktur dan terorganisir.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Contoh Partisipasi Melembaga Generasi Milenial dan Gen Z:
Pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) merupakan bentuk partisipasi paling mendasar dan penting. Ini adalah hak konstitusional yang harus dijalankan untuk menentukan pemimpin negara.
Banyak anak muda juga berperan sebagai petugas KPPS, saksi partai, atau relawan resmi. Partisipasi aktif ini memperkuat proses demokrasi dari dalam.
Keikutsertaan dalam kampanye resmi, debat kandidat, atau diskusi politik yang diselenggarakan oleh lembaga resmi juga merupakan bentuk partisipasi yang melembaga.
Mengikuti pendidikan pemilih yang diselenggarakan oleh KPU atau lembaga terkait sangat penting untuk meningkatkan literasi politik dan partisipasi yang bertanggung jawab.
Partisipasi Politik yang Tidak Melembaga (Non-Routine Political Participation)
Partisipasi politik tidak melembaga melibatkan aktivitas di luar jalur formal, seringkali bersifat spontan dan kreatif. Ini bisa menjadi bentuk ekspresi politik yang dinamis.
Contoh Partisipasi Tidak Melembaga Generasi Milenial dan Gen Z:
Penggunaan media sosial untuk kampanye digital, melibatkan pembuatan dan penyebaran konten politik di platform seperti Instagram, TikTok, Twitter (X), dan lain-lain. Ini menjadi alat yang efektif dan menjangkau banyak orang.
Gerakan tagar (#hashtag movement) menjadi strategi efektif untuk memperkuat pesan politik dan menggalang dukungan atau protes. Tagar viral dapat mempengaruhi opini publik secara signifikan.
Aksi-aksi unjuk rasa atau flashmob, baik secara online maupun offline, menunjukkan kemampuan generasi muda untuk menyuarakan aspirasi dan melakukan advokasi.
Kreativitas dalam bentuk meme politik dan satire menjadi cara alternatif untuk menyampaikan kritik atau dukungan terhadap kandidat atau isu tertentu. Ini efektif karena mudah diakses dan dipahami.
Diskusi informal di komunitas atau ruang publik, tanpa keterlibatan lembaga resmi, menunjukkan tumbuhnya kesadaran politik dan pertukaran ide secara organik.
Isu Strategis yang Memotivasi Partisipasi Pemilih Muda
Generasi milenial dan Gen Z termotivasi untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 oleh berbagai isu strategis yang relevan dengan kehidupan mereka.
Salah satu isu utama adalah lapangan kerja dan ekonomi digital. Tingkat pengangguran yang tinggi dan perubahan ekonomi akibat digitalisasi mendorong mereka untuk memilih pemimpin yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mendukung ekonomi digital.
Kebijakan pemerintah terkait pengembangan ekonomi kreatif, startup, dan UMKM digital menjadi isu penting yang diperhatikan. Mereka mengharapkan pemimpin yang mendukung inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan yang relevan juga menjadi perhatian. Generasi muda menginginkan pendidikan yang membekali mereka dengan keterampilan digital dan kewirausahaan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Keinginan akan pemimpin yang inovatif dan pro-teknologi juga menjadi motivasi. Mereka mencari pemimpin yang mampu mengarahkan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik melalui inovasi dan teknologi.
Kesimpulannya, partisipasi politik generasi Milenial dan Gen Z di Pemilu 2024 sangat dinamis dan beragam. Mereka aktif dalam berbagai bentuk partisipasi, baik yang melembaga maupun tidak. Isu-isu strategis seperti lapangan kerja, ekonomi digital, dan pendidikan menjadi motivasi utama bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.