swarawarta.co.id – Direktur RSUD Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma, angkat bicara mengenai tuntutan massa yang menggelar aksi damai di depan rumah sakit tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, dr Yunus menjelaskan capaian yang telah diraih selama menjabat sebagai direktur.
Salah satu capaian yang disorot adalah peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“BOR (Bed Okupansi Rate) meningkat, juga pendapatan yang diperoleh pun naik signifikan dari Rp90 Miliar setahun menjadi sekitar Rp170 Miliar setahun,” ujarnya.
Menurut dr Yunus, BOR meningkat signifikan dari 30% pada tahun 2021 menjadi 60% pada tahun 2024.
Hal ini menunjukkan peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan di rumah sakit.
Mengenai keluhan terkait lambatnya penanganan, dr Yunus mengakui bahwa hal tersebut memang terjadi.
Sebelumnya, jumlah pasien rawat jalan yang tinggi, yaitu antara 200-300 orang per hari, menjadi tantangan tersendiri.
“Saat ini menjadi 700-1.000 orang per hari, saya sendiri kadang turun tangan untuk membantu,” tegasnya.
Namun, dr Yunus menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan inovasi untuk mempercepat proses pelayanan.
Salah satu inovasi tersebut adalah pengantaran obat langsung kepada pasien setelah diperiksa oleh dokter, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama di rumah sakit.