Ruwat Agung Jolotundo, Tradisi Spiritual yang Tetap Hidup di Lereng Gunung Penanggungan

- Redaksi

Sunday, 29 June 2025 - 17:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ritual Melukat di Pura Tirta Empul (Dok. Ist)

Ritual Melukat di Pura Tirta Empul (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Meski udara pagi masih dingin dan kabut tebal menyelimuti lereng Gunung Penanggungan, ratusan warga mulai berdatangan ke Petirtaan Jolotundo di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, pada Sabtu (28/6/2025).

Mereka datang untuk mengikuti tradisi tahunan yang dikenal sebagai Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo.

Tradisi ini diadakan setiap bulan Suro dalam kalender Jawa. Bukan hanya sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai wujud penghormatan kepada alam dan leluhur. Hal ini dijelaskan oleh Romo Mukade, tokoh adat setempat.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini bukan sekadar ritual. Ini adalah cara kami menyatu dengan alam, menghormati leluhur, dan mensyukuri air sebagai sumber kehidupan,” kata Mukade, dilokasi.

Baca Juga :  Belitung Tetapkan Zakat Fitrah 2025: Rp40 Ribu atau 2,5 Kg Beras per Jiwa

Petirtaan Jolotundo adalah tempat pemandian kuno yang dibangun pada abad ke-10 oleh Raja Udayana Warmadewa. Hingga kini, air dari celah batu andesit masih mengalir jernih.

Masyarakat sekitar percaya bahwa air ini punya kekuatan spiritual—bisa menyucikan diri, menyembuhkan penyakit, dan mempererat hubungan sosial.

Acara Ruwat Agung dimulai dengan Kirab Budaya Nusantara yang dimulai dari Lapangan Sri Rahayu menuju petirtaan. Peserta kirab mengenakan pakaian adat dan membawa sesajen, kendi, serta burung dalam sangkar. Iringan musik gamelan dan wangi dupa menambah suasana khidmat.

Salah satu bagian paling sakral adalah penyatuan air dari empat sumber mata air di Gunung Penanggungan, dari arah timur (Sumber Tetek, Pasuruan), selatan, barat (Jolotundo), dan utara.

Baca Juga :  Polres Serang Lakukan Safari Ramadan untuk Tekan Kenakalan Remaja

Air dari keempat sumber ini disatukan dalam sebuah kendi besar, lalu didoakan, dan dibagikan kepada warga.

“Air ini membawa berkah. Kami simpan di rumah, kami percikkan ke sawah, atau kami bawa saat menghadapi musibah,” kata Mukade.

Selain kegiatan spiritual, Ruwat Agung juga menjadi ajang pelestarian budaya. Berbagai pertunjukan seni ditampilkan, seperti tari ujung dan bantengan, yang mengandung pesan moral tentang keberanian dan pengendalian diri.

Puncak acara digelar pada malam hari lewat pementasan wayang kulit semalam suntuk. Di bawah langit terbuka, para penonton menikmati kisah penuh nasihat yang dibawakan oleh dalang.

Tradisi ini tak hanya diikuti warga Mojokerto. Komunitas budaya dari Jombang, Malang, Gresik, Sidoarjo, hingga Surabaya turut berpartisipasi.Di tengah zaman yang terus berubah, Ruwat Agung menjadi pengingat pentingnya menjaga hubungan dengan alam dan leluhur. Tradisi ini mengajarkan tentang rasa syukur, kebijaksanaan, serta pentingnya menjaga warisan budaya.

Baca Juga :  Inovasi Tidur Siang di SMPN 39 Surabaya: Tingkatkan Fokus Belajar Siswa

Petirtaan Jolotundo berada di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Dari Surabaya, tempat ini bisa dicapai sekitar dua jam perjalanan. Selain menjadi situs sejarah, lokasi ini juga sering digunakan untuk ritual dan meditasi spiritual.

Berita Terkait

Mengapa Harus Berpolitik? Menyadari Bahwa Suara Anda Adalah Penentu Masa Depan
KPAI Kota Binjai: Peran Penting dalam Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak
KPAI Kota Pontianak: Garda Terdepan Perlindungan Hak Anak di Kalimantan Barat
KPAI Kota Singkawang: Pusat Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak yang Terpercaya
KPAI Kota Tegal: Layanan Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak yang Mudah Diakses
KPAI Kota Ternate: Pusat Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak Terpercaya
BKAD Barru: Pengelolaan Keuangan Daerah yang Transparan dan Akuntabel
KPAI Kota Manado: Pusat Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak Terpercaya

Berita Terkait

Tuesday, 30 December 2025 - 16:11 WIB

Mengapa Harus Berpolitik? Menyadari Bahwa Suara Anda Adalah Penentu Masa Depan

Tuesday, 30 December 2025 - 10:57 WIB

KPAI Kota Binjai: Peran Penting dalam Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak

Tuesday, 30 December 2025 - 10:54 WIB

KPAI Kota Pontianak: Garda Terdepan Perlindungan Hak Anak di Kalimantan Barat

Tuesday, 30 December 2025 - 10:52 WIB

KPAI Kota Singkawang: Pusat Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak yang Terpercaya

Tuesday, 30 December 2025 - 10:48 WIB

KPAI Kota Tegal: Layanan Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak yang Mudah Diakses

Berita Terbaru

Tips Menyambut Tahun Baru agar Lebih Positif dan Produktif

Lifestyle

7 Tips Menyambut Tahun Baru agar Lebih Positif dan Produktif

Tuesday, 30 Dec 2025 - 16:22 WIB