SwaraWarta.co.id – Memahami kesehatan finansial bisnis adalah kunci kesuksesan. Di antara semua metrik keuangan, cara menghitung laba bersih merupakan hal mendasar yang wajib dikuasai setiap pemilik usaha.
Laba bersih adalah indikator utama untuk melihat apakah bisnis Anda benar-benar menghasilkan uang atau justru mengalami kerugian.
Apa itu Laba Bersih?
Laba bersih (net profit) adalah jumlah uang yang tersisa setelah seluruh pendapatan (revenue) dikurangi semua biaya dan pengeluaran bisnis dalam periode tertentu. Angka inilah yang menunjukkan profitabilitas sebenarnya dari usaha Anda.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Rumus dan Cara Menghitung Laba Bersih
Rumus menghitung laba bersih sangat sederhana:
Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Biaya
Namun, dalam praktik akuntansi yang lebih detail, perhitungannya dijabarkan sebagai berikut:
- Hitung Pendapatan Kotor: Kumpulkan semua pendapatan yang diperoleh bisnis dari penjualan barang atau jasa.
- Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP): Jumlahkan semua biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual, seperti biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
- Hitung Laba Kotor: Kurangi HPP dari Pendapatan Kotor.
- Laba Kotor = Pendapatan Kotor – HPP
- Hitung Total Beban Operasional dan Lainnya: Jumlahkan semua beban tidak langsung, seperti gaji karyawan, sewa, utilitas (listrik, air), pemasaran, dan bunga pinjaman.
- Hitung Laba Bersih: Kurangi Total Beban dari Laba Kotor.
- Laba Bersih = Laba Kotor – Total Beban Operasional & Lainnya
Contoh Simulasi Perhitungan:
Sebuah toko online memiliki:
- Pendapatan Kotor: Rp 100.000.000
- HPP: Rp 40.000.000
- Beban Operasional: Rp 35.000.000
Perhitungannya:
- Laba Kotor = Rp 100.000.000 – Rp 40.000.000 = Rp 60.000.000
- Laba Bersih = Rp 60.000.000 – Rp 35.000.000 = Rp 25.000.000
Dari contoh ini, laba bersih perusahaan adalah Rp 25 juta.
Menguasai cara menghitung laba bersih adalah langkah penting dalam mengelola keuangan bisnis. Dengan mengetahui angka pastinya, Anda dapat mengevaluasi kinerja, menyusun strategi yang lebih baik, dan mengambil keputusan yang tepat untuk pertumbuhan usaha.
Lakukan perhitungan ini secara rutin (bulanan atau triwulan) untuk memantau kondisi finansial bisnis Anda dengan akurat.

















