Pertumbuhan Industri Keuangan Syariah di Indonesia: Tren Positif dan Upaya Penguatan oleh OJK

- Redaksi

Sunday, 15 December 2024 - 19:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Sebagai informasi penting, Industri keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Salah satu indikator pertumbuhan tersebut adalah penguatan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mirza Adityaswara, mengungkapkan bahwa ISSI mengalami kenaikan sebesar 2,26 persen secara year-to-date (ytd).

Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK di Jakarta, Minggu.

Selain itu, kinerja sektor jasa keuangan syariah juga menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan (year-on-year/yoy). Perbankan syariah mencatat peningkatan pembiayaan sebesar 11,94 persen.

Di sektor asuransi syariah, kontribusi tumbuh 7,25 persen, sementara piutang pembiayaan syariah mencatat pertumbuhan hingga 17,24 persen.

Regulasi Baru untuk Penguatan Keuangan Syariah

Sebagai upaya mendukung pengembangan sektor keuangan syariah, OJK telah mengeluarkan sejumlah regulasi baru. Beberapa di antaranya adalah:

Baca Juga :  Wapres Gibran Dorong Sosialisasi Luas Program Cek Kesehatan Gratis

• POJK Nomor 24 Tahun 2024 tentang Kualitas Aset Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS). Regulasi ini bertujuan untuk memastikan kualitas aset BPRS tetap terjaga.

• POJK Nomor 25 Tahun 2024 tentang mengatur Tata Kelola Syariah bagi BPRS. Aturan ini dirancang untuk meningkatkan penerapan prinsip tata kelola syariah yang baik.

• SEOJK Nomor 15/SEOJK.03/2024 yang mengatur tata kelola syariah untuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).

• SEOJK Nomor 17/SEOJK.03/2024, yang isinya memuat pedoman pelaporan melalui Sistem Pelaporan OJK serta transparansi kondisi keuangan bagi BPRS.

Dukungan melalui Kegiatan dan Kolaborasi

OJK juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem keuangan syariah.

Baca Juga :  Bagaimana Pengeluaran Pemerintah Dapat Meningkatkan PDB?

Salah satu inisiatif penting yang diadakan dengan adanya penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, yang sudah dilakukan pada 30 Oktober hingga 3 November 2024 lalu.

Acara ini merupakan hasil kerja sama antara OJK dan Bank Indonesia untuk mempromosikan ekonomi syariah di tingkat nasional dan internasional.

Selain itu, OJK juga menyelenggarakan pertemuan Kelompok Kerja Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah (POKJA LIKS) Semester II Tahun 2024 pada 15 November 2024.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama yang telah dilaksanakan pada 24 Juni 2024.

Agenda utama POKJA LIKS adalah membahas implementasi kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah (LIKS) tahun 2024 serta menyusun rekomendasi untuk pengembangan LIKS di masa mendatang.

Tren Positif yang Berkelanjutan

Dengan berbagai upaya tersebut, industri keuangan syariah di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan yang menjanjikan.

Baca Juga :  Gerinda Optimis Ridwan Kamil Bisa Kalahkan Anies di Pilkada Mendatang

Peningkatan kinerja ISSI, pertumbuhan pembiayaan syariah, serta kontribusi sektor asuransi syariah menjadi bukti nyata bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang.

Regulasi yang diterbitkan OJK, seperti POJK dan SEOJK terbaru, juga menjadi fondasi penting untuk memperkuat tata kelola dan kualitas sektor keuangan syariah.

Di sisi lain, kolaborasi dengan lembaga lain seperti Bank Indonesia melalui acara seperti ISEF 2024 semakin memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

Ke depan, OJK berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan sektor ini, tidak hanya melalui regulasi, tetapi juga melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan industri keuangan syariah dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.***

Berita Terkait

Pencairan TPG Triwulan III 2025: Gelombang, Jadwal, dan Cara Cek Status
KKS Baru BNI 2025: Jadwal dan Cara Cek Pencairan Dana Bantuan Sosial
Pabrik Sepatu Nike PHK 3.000 Karyawan, Ini Kronologi dan Penyebab di Baliknya
TNI AL dan PT PAL Berhasil Uji Penembakan dari Kapal Selam Tanpa Awak
Apakah BSU akan Cair Lagi? Begini Kata Kemnaker!
Masjid Al-Aqsa Terancam Roboh Akibat Penggalian oleh Israel
Israel Kembali Lancarkan Serangan Udara ke Jalur Gaza pada Malam Hari
Sertifikasi Guru TW 3 2025 Telah Cair: Ini Jadwal, Besaran, dan Daerah yang Menerima

Berita Terkait

Sunday, 2 November 2025 - 15:12 WIB

Pencairan TPG Triwulan III 2025: Gelombang, Jadwal, dan Cara Cek Status

Sunday, 2 November 2025 - 14:21 WIB

KKS Baru BNI 2025: Jadwal dan Cara Cek Pencairan Dana Bantuan Sosial

Friday, 31 October 2025 - 19:23 WIB

Pabrik Sepatu Nike PHK 3.000 Karyawan, Ini Kronologi dan Penyebab di Baliknya

Friday, 31 October 2025 - 19:17 WIB

TNI AL dan PT PAL Berhasil Uji Penembakan dari Kapal Selam Tanpa Awak

Thursday, 30 October 2025 - 15:52 WIB

Apakah BSU akan Cair Lagi? Begini Kata Kemnaker!

Berita Terbaru

Lawan Kata Haus Menurut KBBI

Pendidikan

Mengenal Lawan Kata Haus Menurut KBBI, Ternyata Ada Dua!

Sunday, 2 Nov 2025 - 15:37 WIB