Pada tanggal 1 Januari 2024, PT ABC memberikan pinjaman kepada PT XYZ senilai Rp10.000.000 dan menerima wesel berjangka tiga tahun dengan bunga 10% per tahun. Namun, suku bunga pasar untuk wesel dengan risiko serupa adalah 12%. Perbedaan suku bunga ini akan mempengaruhi pencatatan akuntansi pada PT ABC.
Perlu dipahami bahwa wesel berjangka merupakan surat berharga yang menjanjikan pembayaran sejumlah uang tertentu pada tanggal jatuh tempo, beserta bunga yang telah disepakati. Dalam praktiknya, pencatatan wesel harus memperhitungkan nilai sekarang (present value) dari arus kas di masa mendatang, dengan menggunakan suku bunga pasar yang relevan.
Karena suku bunga pasar (12%) lebih tinggi dari bunga nominal wesel (10%), wesel yang diterima PT ABC akan dicatat dengan nilai yang lebih rendah dari nilai nominalnya. Perbedaan ini disebut diskonto. Diskonto ini akan diamortisasi (dikurangi) secara periodik selama masa berlaku wesel, sehingga mencerminkan pendapatan bunga yang sebenarnya diterima PT ABC.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Perhitungan Nilai Sekarang Wesel dan Jurnal Akuntansi
Langkah pertama adalah menghitung nilai sekarang (present value) dari wesel tersebut dengan menggunakan suku bunga pasar 12%. Kita akan menggunakan PVF (Present Value Factor) dan PVIF (Present Value Interest Factor) yang telah diberikan, yaitu PVF = 0.71178 dan PVIF = 2.40183.
Menghitung Nilai Sekarang Wesel
Rumus perhitungan nilai sekarang wesel adalah: Nilai Sekarang = (Nilai Nominal x PVF) + (Total Bunga x PVIF).
Total bunga selama tiga tahun adalah Rp1.000.000 per tahun (Rp10.000.000 x 10%), sehingga total bunga selama tiga tahun adalah Rp3.000.000. Namun, karena kita menggunakan suku bunga pasar 12%, kita menggunakan PVIF untuk mendiskontokan nilai bunga tersebut.
Dengan demikian, perhitungannya adalah: Nilai Sekarang = (Rp10.000.000 x 0.71178) + (Rp3.000.000 x 2.40183) = Rp7.117.800 + Rp7.205.490 = Rp14.323.290
Terdapat perbedaan perhitungan dengan contoh sebelumnya. Rumus yang digunakan sebelumnya kurang tepat karena tidak memperhitungkan seluruh arus kas yang diterima secara tepat. Rumus yang tepat adalah menjumlahkan nilai sekarang dari nilai nominal dan bunga tahunan secara terpisah menggunakan faktor diskonto yang sesuai dengan jangka waktu masing-masing.
Jurnal Penerbitan Wesel Bayar (1 Januari 2024)
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|---|
1 Januari 2024 | Kas | Rp14.323.290 | |
Diskonto Wesel Tagih | Rp4.323.290 | ||
Wesel Tagih | Rp10.000.000 | ||
Pendapatan Bunga (diferensial) | Rp8.323.290 | ||
Penerbitan Wesel Tagih |
Pencatatan ini mencerminkan penerimaan kas sebesar nilai sekarang wesel, pengakuan diskonto sebagai selisih antara nilai nominal dan nilai sekarang, dan pengakuan pendapatan bunga yang diperoleh dari perbedaan antara bunga pasar dan bunga nominal.
Jurnal Penerimaan Bunga dan Amortisasi Diskonto (31 Desember 2024)
Pada akhir tahun, PT ABC akan mencatat penerimaan bunga dan amortisasi diskonto. Besarnya amortisasi diskonto akan berbeda setiap tahunnya, dikarenakan perhitungannya menggunakan metode efektif bunga, dan memerlukan perhitungan yang lebih kompleks. Perhitungan bunga dan amortisasi diskonto harus dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh arus kas selama tiga tahun dan suku bunga efektif 12%. Detail perhitungan ini akan terlalu rumit untuk dijabarkan secara lengkap di sini.
Kesimpulan
Pencatatan akuntansi wesel berjangka harus dilakukan secara akurat untuk mencerminkan posisi keuangan perusahaan secara tepat. Penggunaan suku bunga pasar dan perhitungan nilai sekarang sangat penting untuk memastikan laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Konsultasi dengan profesional akuntansi sangat disarankan untuk pencatatan yang lebih akurat dan kompleks, terutama jika melibatkan perhitungan amortisasi diskonto menggunakan metode efektif bunga.