Harga Beras Semakin Mahal, Anggota Ombudsman RI Buka Fakta Mengejutkan

- Redaksi

Saturday, 16 March 2024 - 01:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi beras untuk program SPHP (Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, menyatakan masih ada dugaan mengapa harga beras masih mahal meski Perum Bulog telah mengeluarkan banyak beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu dugaannya adalah adanya kemungkinan penyalahgunaan beras SPHP yang seharusnya disalurkan kepada masyarakat kurang mampu, namun malah dijual kembali sebagai beras komersial. 

Perlu dilakukan investigasi untuk memastikan beras SPHP benar-benar disalurkan dengan tepat.

“Karena kami tidak pernah mengawasi (harga beras) di pasar, di ritel, di konsumen itu seperti apa,” kata Yeka saat melakukan inspeksi, di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Jumat.

Baca Juga :  Gas Bocor dari Sumur Bor Masjid di Bojonegoro, Pertamina Lakukan Pembakaran

Program SPHP dibuat oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasar dan menekan kenaikan harga beras agar terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah. 

Beras SPHP berasal dari cadangan beras pemerintah di gudang Bulog dan dikemas dalam kemasan 5 kg yang harganya lebih murah dibandingkan beras lain di pasaran.

Dua dugaan lainnya yang masih mungkin terjadi adalah adanya gangguan produksi beras dalam negeri serta penyelewengan dalam penyaluran beras SPHP

“Produksi yang bermasalah atau memang ada penyelewengan di dalam penyaluran beras SPHP,” ujarnya.

Yeka juga menyoroti kemasan karung beras Bulog SPHP yang tampak sama persis dengan beras komersial, padahal kualitas keduanya tidak jauh berbeda.

Baca Juga :  Suami Siri Mantan Artis Sekar Arum Diperiksa Terkait Kasus Uang Palsu, Mengaku Tidak Tahu

“Tadi kelihatan karung beras SPHP dan beras komersial tak jauh beda, jadi ini saran buat Bulog ya agar kemasannya dibedakan,” Ungkapnya.

Beras SPHP diharapkan dapat tersedia merata di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang beragam sesuai zona. 

Masyarakat bisa membeli beras SPHP di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, pemerintah daerah, dan toko yang menjadi mitra Perum Bulog. 

Badan Pangan Nasional mengatakan rencana penyaluran beras SPHP tahun 2024 diperkirakan mencapai 1,2 juta ton untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta mengendalikan inflasi.

Berita Terkait

Berapa Lama Jangka Waktu Pemblokiran Rekening oleh PPATK? Pahami Aturan dan Prosedurnya
10 Ciri-ciri Rekening Diblokir oleh PPATK, Waspada Sebelum Transaksi Mandek Tiba-Tiba!
Honorer Non Database Bisa Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu: Ini Syaratnya!
Cara Cek Hasil Pengumuman KIP Kuliah 2025 dengan Mudah
Cara Beli Tiket Final AFF U-23 Indonesia Vs Vietnam Nanti Malam
Angka Kemiskinan Terus Meningkat di Indonesia, Apakah Ini Tanggung Jawab Pemerintah?
Cara Cek NPWP Online dengan Mudah Tanpa Ribet yang Belum Banyak Diketahui Orang
Ini Penyebab Aplikasi JMO Tidak Bisa Dibuka dan Cara Ampuh Mengatasinya

Berita Terkait

Thursday, 31 July 2025 - 09:33 WIB

Berapa Lama Jangka Waktu Pemblokiran Rekening oleh PPATK? Pahami Aturan dan Prosedurnya

Thursday, 31 July 2025 - 09:24 WIB

10 Ciri-ciri Rekening Diblokir oleh PPATK, Waspada Sebelum Transaksi Mandek Tiba-Tiba!

Tuesday, 29 July 2025 - 10:06 WIB

Honorer Non Database Bisa Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu: Ini Syaratnya!

Tuesday, 29 July 2025 - 09:53 WIB

Cara Cek Hasil Pengumuman KIP Kuliah 2025 dengan Mudah

Tuesday, 29 July 2025 - 08:50 WIB

Cara Beli Tiket Final AFF U-23 Indonesia Vs Vietnam Nanti Malam

Berita Terbaru

Mengapa Pancasila Disebut sebagai Ideologi

Pendidikan

Mengapa Pancasila Disebut sebagai Ideologi? Memahami Fondasi Bangsa

Thursday, 31 Jul 2025 - 10:30 WIB