Ditetapkan Sebagai Tersangka, Hasto Kristiyanto Buka Suara

- Redaksi

Tuesday, 24 December 2024 - 17:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hasto Kristiyanto (Dok. Ist)

Hasto Kristiyanto (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkap bahwa dirinya mendapat kabar akan dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal ini disampaikannya dalam podcast YouTube Akbar Faizal Uncensored yang tayang pada Jumat, 22 November 2024.

“Connie menginformasikan kepada saya, ada bad news. Saya mau ditetapkan sebagai tersangka. Atas suatu peristiwa yang sebenarnya sangat-sangat absurd, sangat tidak jelas,” ujar Hasto.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Hasto, ada dua alasan utama dirinya diancam menjadi tersangka. Pertama, karena ia menyinggung Presiden Joko Widodo dalam disertasinya.

Kedua, karena keterlibatannya dalam mendukung pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri dalam Pilgub Sumatera Utara 2024.

Baca Juga :  Polisi Selidiki Kematian Pesilat di Ponorogo, 8 Saksi Telah Dimintai Keterangan

Hasto menjelaskan, dalam disertasinya, ia menilai Presiden Jokowi sebagai sosok yang menunjukkan ambisi kekuasaan berbasis feodalisme, populisme, dan Machiavellianisme. Ia menilai Jokowi tidak lagi menjadi simbol kebaikan dan moral.

Kritik ini, kata Hasto, semakin relevan dalam Pilpres 2024, di mana Jokowi mendukung anaknya, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wakil presiden. Menurutnya, ambisi ini juga terlihat di Pilkada 2024, terutama di Sumatera Utara.

“Kami melihat bahwa ambisi kekuasaan itu tidak berhenti. Kita ini negara berbentuk republik, bukan kerajaan. Tetapi Pak Jokowi mau menerapkan itu dengan menempatkan keluarganya Bobby Nasution di Sumatera Utara,” jelasnya.

Hasto menduga, Jokowi menggunakan pengaruhnya untuk melemahkan pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri yang menjadi pesaing Bobby Nasution di Pilgub Sumut.

Baca Juga :  Polemik Nama Pembimbing Skripsi Jokowi: Putri Sumitro Akhirnya Buka Suara

 

“Pergerakan kami ke Sumatera Utara bersama Prof Todung, Prof Ikrar Nusabakti, kemudian berbagai tokoh-tokoh civil society, itu kemudian dianggap mengkhawatirkan,” tuturnya

Hasto dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI yang juga melibatkan Harun Masiku.

Pengurus PDIP saat ini masih berusaha mengklarifikasi kabar tersebut. Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy, menyatakan partai akan memberikan tanggapan resmi setelah kabar itu tervalidasi.

“Kalau berita ini benar, penetapan tersangka sekjen ini beda dengan kasus-kasus lain. Ini kasus sangat politis, muncul lagi sejak sekjen bersikap kritis terhadap pemilu dan menyampaikan banyak kritik terhadap kualitas demokrasi kita,” ujar Ronny

Berita Terkait

Cara Memantau SPMB Jateng 2025, Simak Langkah-langkahnya!
Polemik Batas Wilayah, Aceh dan Sumut Segera Duduk Bersama di Kemendagri
Jadwal Libur Sekolah Juni 2025 di Indonesia
Wapres Gibran Akan Resmikan Bazar Blitar Djadoel 2025, Dorong UMKM Lokal
Jalur Kereta Porong Terendam Banjir, KAI Pastikan Masih Aman Dilewati Meski dengan Kecepatan Terbatas
Jelang HUT Jakarta ke-498, Rano Karno Ziarah ke TMP Kalibata
Puluhan WNI Tertahan di Israel, Yordania, dan Iran Akibat Konflik
Masdddho Batal Tampil di Pembukaan Grebeg Suro 2025, Pindah ke Penutupan

Berita Terkait

Tuesday, 17 June 2025 - 16:40 WIB

Cara Memantau SPMB Jateng 2025, Simak Langkah-langkahnya!

Tuesday, 17 June 2025 - 16:27 WIB

Polemik Batas Wilayah, Aceh dan Sumut Segera Duduk Bersama di Kemendagri

Tuesday, 17 June 2025 - 16:25 WIB

Jadwal Libur Sekolah Juni 2025 di Indonesia

Tuesday, 17 June 2025 - 16:01 WIB

Wapres Gibran Akan Resmikan Bazar Blitar Djadoel 2025, Dorong UMKM Lokal

Tuesday, 17 June 2025 - 15:52 WIB

Jalur Kereta Porong Terendam Banjir, KAI Pastikan Masih Aman Dilewati Meski dengan Kecepatan Terbatas

Berita Terbaru

Pendidikan

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Tuesday, 17 Jun 2025 - 17:39 WIB