Menyikapi Panas Ekstrem di Bogor: Faktor Penyebab dan Prediksi BMKG

- Redaksi

Tuesday, 29 October 2024 - 18:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Diberitakan BMKG melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat mengungkap sejumlah faktor yang memicu suhu tinggi di Kota Bogor pada Oktober 2024.

Peramal Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rossian Nursiddiq Islamiardi, menjelaskan bahwa suhu tinggi ini dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang lebih cerah akibat minimnya tutupan awan, berkurangnya kawasan hijau, dan meningkatnya polusi udara.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Faktor-faktor tersebut, menurutnya, mendorong peningkatan efek rumah kaca yang berakibat pada kenaikan suhu di wilayah tersebut.

Berdasarkan data pengamatan dari Stasiun Klimatologi di wilayah Bogor, suhu udara tertinggi pada bulan ini tercatat pada 21 dan 22 Oktober 2024, mencapai 35,3 hingga 35,5 derajat Celcius.

Tingginya suhu ini tergolong tidak biasa dan memerlukan perhatian, terutama dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Baca Juga :  Pemerintah Sebut Daerah Ini Penyumbang Angka Judi Online Terbanyak di Indonesia

Rossian juga mengungkapkan bahwa secara geografis, Bogor berada pada zona dengan satu musim, sehingga tidak mengalami perbedaan musim secara signifikan.

Dalam terminologi klimatologis, wilayah ini tidak mengenal perbedaan yang mencolok antara periode kemarau dan musim hujan, sebab curah hujan cenderung merata sepanjang tahun.

Kondisi ini turut mempengaruhi pola cuaca di Kota Bogor, menjadikannya unik dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia yang memiliki dua musim yang jelas, yaitu musim hujan dan kemarau.

Meski saat ini Bogor tengah mengalami suhu udara yang cukup tinggi, BMKG berasumsi bahwa penurunan suhu akan terjadi seiring dengan meningkatnya curah hujan.

Berdasarkan analisis kondisi atmosfer terkini, Rossian memproyeksikan bahwa peluang hujan akan meningkat mulai awal November 2024.

BMKG menyatakan bahwa potensi hujan ini akan membantu menurunkan suhu, sehingga kondisi udara panas yang ekstrem akan terus menurun.

Baca Juga :  Lowongan PT Reska Multi Usaha (Kai Services) Untuk SMA/SMK Posisi Packaging Food Regional Kupang

Mengingat tingginya suhu udara yang dialami warga Bogor, BMKG melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun waspada.

BMKG bersiap untuk menjaga kesehatan dengan memperhatikan asupan cairan dan berusaha mengurangi aktivitas luar ruangan pada siang hari.

Rossian khawatir akan kewaspadaan terhadap dampak suhu panas ini, terutama bagi kelompok yang rentan, seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Selain itu, Rossian juga mendorong masyarakat untuk berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan, termasuk memperbanyak ruang hijau dan mengurangi emisi polusi.

Ia menyampaikan bahwa peningkatan suhu ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan alam, yang mana hilangnya vegetasi hijau dan tingginya polusi udara dapat berdampak langsung pada kondisi iklim mikro suatu wilayah.

Baca Juga :  Perkiraan Cuaca BMKG untuk Selasa, 1 April 2025: Waspada Hujan Petir di Beberapa Wilayah

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan suhu udara di Kota Bogor akan kembali normal dalam waktu dekat, seiring dengan masuknya musim penghujan.

Masyarakat diimbau untuk terus memupuk informasi terbaru dari BMKG terkait prakiraan cuaca serta mengikuti panduan yang diberikan untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang terjadi.

Pada akhirnya, fenomena suhu tinggi yang melanda Kota Bogor selama Oktober 2024 ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih memperhatikan perubahan lingkungan sekitar dan dampak aktivitas manusia terhadap iklim lokal.

BMKG mengingatkan bahwa perubahan iklim lokal tidak hanya berdampak pada cuaca sehari-hari, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup masyarakat.***

Berita Terkait

Cara Akses Link Pengumuman OMI Kabupaten 2025 dengan Mudah
Cara Cek BSU dengan NIK: Panduan Praktis dan Langkah-Langkahnya
KPK Terima Uang Pengembalian dari Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
Pemerintah Siap Matangkan Program Magang Bergaji UMP untuk Fresh Graduate
VIRAL! Kepala Sekolah di Prabumulih Dipecat Usai Menegur Anak Walikota Bawa Mobil ke Sekolah
Klaim PLN Bagikan Token Gratis September 2025 Adalah Hoaks, Waspada Penipuan!
Hasil Seleksi Administrasi PMO Kemenkop 2025 Resmi Diumumkan, Ini Link dan Jadwal Selanjutnya
Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu 2025: Mengacu UMP dan Tunjangan Proporsional

Berita Terkait

Thursday, 18 September 2025 - 16:56 WIB

Cara Akses Link Pengumuman OMI Kabupaten 2025 dengan Mudah

Thursday, 18 September 2025 - 11:04 WIB

Cara Cek BSU dengan NIK: Panduan Praktis dan Langkah-Langkahnya

Wednesday, 17 September 2025 - 16:53 WIB

Pemerintah Siap Matangkan Program Magang Bergaji UMP untuk Fresh Graduate

Tuesday, 16 September 2025 - 17:28 WIB

VIRAL! Kepala Sekolah di Prabumulih Dipecat Usai Menegur Anak Walikota Bawa Mobil ke Sekolah

Tuesday, 16 September 2025 - 14:45 WIB

Klaim PLN Bagikan Token Gratis September 2025 Adalah Hoaks, Waspada Penipuan!

Berita Terbaru

Pengumuman Olimpiade Madrasah Indonesia

Berita

Cara Akses Link Pengumuman OMI Kabupaten 2025 dengan Mudah

Thursday, 18 Sep 2025 - 16:56 WIB

Langkah-Langkah Cek BSU dengan NIK

Berita

Cara Cek BSU dengan NIK: Panduan Praktis dan Langkah-Langkahnya

Thursday, 18 Sep 2025 - 11:04 WIB

Huawei Pura 80 Pro

Teknologi

Huawei Pura 80 Pro: Spesifikasi dan Harga Terbaru 2025

Thursday, 18 Sep 2025 - 10:23 WIB