Pentingnya Memilih Pasangan yang Saleh untuk Membangun Keluarga yang Baik

- Redaksi

Friday, 6 September 2024 - 21:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Para wali dari seorang wanita diingatkan dan diperintahkan untuk memilih suami yang saleh bagi putri mereka, seseorang yang memiliki iman dan akhlak yang baik.

Nabi Muhammad (sallallahu ‘alayhi wa sallam) bersabda, “Jika datang kepadamu seseorang yang agama dan akhlaknya memuaskanmu, maka nikahkanlah [putrimu] dengannya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika kamu tidak melakukannya, akan terjadi fitnah (godaan) dan kerusakan yang luas di muka bumi.” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan dinilai Hasan oleh Al-Albani].

Peran orang tua dalam pendidikan anak

Oleh karena itu, kriteria dalam memilih pasangan hidup didasarkan pada ketakwaan agama dan integritas moral, karena kedua hal ini merupakan dasar dalam proses pendidikan anak.

Moralitas tanpa iman akan menyebabkan kerugian di akhirat. Sebaliknya, iman tanpa moralitas tidak mungkin diwujudkan dalam praktik, karena akhlak yang buruk menunjukkan adanya kerusakan, kebohongan, atau kelemahan dalam keyakinan agama seseorang.

Baca Juga :  Tuliskan Ayat dan Tafsir yang Menjelaskan tentang Proses Penciptaan Manusia, Serta Jelaskan Tahapan Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an

Agama dan moralitas adalah pondasi dari rumah tangga yang saleh dan merupakan landasan untuk mendidik anak dengan baik.

Prinsip Ilahi ini menyatakan bahwa rumah tangga yang saleh akan melahirkan keturunan yang saleh pula.

Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an dan sesuai dengan fitrah manusia. Al-Qur’an menyatakan:

“Dan tanah yang baik, tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhannya; sedangkan tanah yang buruk, tidak tumbuh kecuali tanaman yang tidak berguna…” [Qur’an 7:58].

Konsep ini juga tertanam dalam fitrah manusia, sebagaimana ketika Bani Israel berbicara kepada Maryam setelah kelahiran Nabi Isa secara mukjizat tanpa seorang ayah.

Mereka berkata: “Hai Maryam, sungguh kamu telah melakukan sesuatu yang sangat mengejutkan. Wahai saudara perempuan Harun, ayahmu bukanlah seorang yang jahat, dan ibumu pun bukan seorang pezina.” [Qur’an 19:27-28].

Baca Juga :  Fungsi dan Peran Swasta dalam Ekonomi Bangsa

Ucapan mereka ini menunjukkan bahwa Maryam berasal dari keluarga yang suci, dikenal karena kesalehannya, ibadahnya, dan kezuhudannya, sehingga mereka bertanya-tanya bagaimana peristiwa luar biasa ini bisa terjadi pada dirinya.

Dari peristiwa ini, kita dapat belajar bahwa pentingnya memastikan pasangan hidup yang dipilih adalah orang yang saleh dan memiliki akhlak mulia.

Sebab, keluarga yang dibangun di atas fondasi agama dan moral yang kuat akan lebih mungkin melahirkan generasi yang baik, yang mampu menjalankan perintah agama dan menjaga moralitas dalam kehidupan sehari-hari.

Sebaliknya, jika memilih pasangan tanpa mempertimbangkan agamanya, kemungkinan besar akan timbul masalah dalam mendidik anak-anak serta dalam kehidupan rumah tangga itu sendiri.

Ketika rumah tangga dibangun dengan memperhatikan agama dan akhlak yang baik,

Baca Juga :  Makan Secukupnya: Kebiasaan Sehat dalam Islam dan Sains Modern

keluarga tersebut akan menjadi pondasi yang kuat bagi perkembangan anak-anak yang akan tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, didikan agama yang baik, serta moralitas yang terjaga.

Hal ini sejalan dengan prinsip bahwa lingkungan yang baik akan menghasilkan kebaikan, sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-Qur’an tentang tanah yang subur dan tanah yang tandus.

Dengan demikian, sangat penting bagi wali atau orang tua untuk tidak hanya melihat aspek duniawi dalam memilih pasangan untuk anak mereka, tetapi juga harus mengutamakan iman dan akhlak.

Memilih pasangan yang saleh bukan hanya demi kebahagiaan di dunia, tetapi juga untuk memastikan keberkahan dan kebahagiaan di akhirat, serta membangun generasi yang saleh dan berakhlak mulia di masa depan.***

Berita Terkait

Mengapa Pancasila Dijadikan Dasar Negara Indonesia? Mari Kita Bahas Bersama!
Bagaimana Upaya Guru Mempelajari dan Menguasai Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Peningkatan Kinerja Berdasarkan Rating Observasi Praktik Kinerja dan Hasil Refleksi?
Apakah yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Sholat? Berikut Pembahasannya!
Jelaskan Salah Satu Cara Mengamalkan Nilai Pancasila di Lingkungan Masyarakat Sehari-hari?
Jelaskan Kendala-kendala yang Dihadapi Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan Otonomi Daerah?
Jelaskan Mengapa Sikap Terbuka Penting, Khususnya dalam Dunia Akademik? Simak Pembahasannya!
Apakah Hal yang Digagas Oleh Richard Stallman Mengenai Foss? Berikut Penjelasannya!
PANCASILA Sebagai Paradigma Pembangunan Tidak Hanya Diwujudkan Melalui Kebijakan Negara, Tetapi Juga Melalui Tindakan Nyata Setiap Warga Negara

Berita Terkait

Monday, 1 December 2025 - 10:35 WIB

Mengapa Pancasila Dijadikan Dasar Negara Indonesia? Mari Kita Bahas Bersama!

Sunday, 30 November 2025 - 17:37 WIB

Bagaimana Upaya Guru Mempelajari dan Menguasai Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Peningkatan Kinerja Berdasarkan Rating Observasi Praktik Kinerja dan Hasil Refleksi?

Sunday, 30 November 2025 - 17:09 WIB

Apakah yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Sholat? Berikut Pembahasannya!

Sunday, 30 November 2025 - 16:59 WIB

Jelaskan Salah Satu Cara Mengamalkan Nilai Pancasila di Lingkungan Masyarakat Sehari-hari?

Saturday, 29 November 2025 - 15:35 WIB

Jelaskan Kendala-kendala yang Dihadapi Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan Otonomi Daerah?

Berita Terbaru

Berita

Kapan SEA Games 2025 Dimulai? Simak Jadwal Lengkapnya!

Monday, 1 Dec 2025 - 17:11 WIB