PAK HARIYONO Akan Membelajarkan Kompetensi Dasar (KD) 3.7 Menjelaskan Sistem Tata Surya Dan Karakteristik Anggota Tata Surya

- Redaksi

Tuesday, 13 May 2025 - 11:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pak Hariyono menerapkan metode pembelajaran yang efektif untuk menjelaskan sistem tata surya dan karakteristik anggotanya kepada siswa. Metode ini memadukan observasi langsung, penggunaan media visual, dan diskusi kelompok untuk mencapai pemahaman yang komprehensif.

Pembelajaran dimulai dengan meminta siswa mengamati langit malam dan mendiskusikannya di kelas. Ini merupakan langkah awal yang penting untuk membangun rasa ingin tahu dan pemahaman dasar tentang objek langit. Pengamatan langsung ini melatih keterampilan observasi siswa.

Selanjutnya, Pak Hariyono memperkaya pengalaman belajar dengan menampilkan video tentang pemandangan langit siang dan malam. Video ini memberikan perspektif yang lebih lengkap dan membantu siswa memahami perbedaan antara siang dan malam.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kompetensi Dasar dan Keterampilan Proses Sains (KPS)

Kompetensi Dasar (KD) 3.7 yang dijabarkan, yaitu menjelaskan sistem tata surya dan karakteristik anggotanya, sejalan dengan pengembangan Keterampilan Proses Sains (KPS). KPS merupakan kemampuan dasar yang penting dalam pembelajaran sains, membantu siswa untuk berpikir kritis dan ilmiah.

Baca Juga :  BERDASARKAN BMP EKMA 4473, Bagaimana Teknologi Flyknit Dari Nike Dapat Dipadukan Dalam Produk Inovasi

KPS terbagi menjadi dua tingkatan: Keterampilan Proses Sains Dasar (KPSD) dan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST). KPSD meliputi keterampilan dasar seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasi, dan mengkomunikasikan. Sementara KPST melibatkan keterampilan yang lebih kompleks seperti merumuskan hipotesis, mendesain eksperimen, dan menganalisis data.

Aktivitas Pembelajaran dan Keterampilan KPS yang Terlibat

Dalam kegiatan belajar Pak Hariyono, beberapa KPS terlihat jelas. Saat siswa mengamati langit malam dan melaporkan hasil pengamatannya, mereka melatih KPSD: mengamati dan mengkomunikasikan. Penyampaian informasi melalui tanya jawab juga melatih keterampilan komunikasi ilmiah.

Dengan menampilkan video, siswa kembali melatih keterampilan mengamati, tetapi kali ini melalui media visual yang memperluas jangkauan pengamatan mereka. Pertanyaan Pak Hariyono tentang penyebab siang dan malam mendorong siswa untuk berpikir kritis dan merumuskan hipotesis, sebuah keterampilan KPST.

Baca Juga :  Jelaskan Gerakan Kuat dan Lemah Tangan pada Saat Menari? Mari Disimak Pembahasannya!

Diskusi kelompok yang dilakukan siswa merupakan bagian penting dari pembelajaran. Diskusi ini melatih kemampuan mereka untuk berkolaborasi, mengomunikasikan ide-ide, dan membangun pemahaman bersama. Diskusi juga memungkinkan siswa untuk saling melengkapi informasi dan mengembangkan inferensi yang lebih baik.

Bagan Hirarki Keterampilan Proses Sains

Berikut bagan hirarki KPS yang terkait dengan kegiatan pembelajaran Pak Hariyono:

Keterampilan Proses Sains Dasar (KPSD)

  • Mengamati (Observasi)
  • Mengkomunikasikan
  • Menyimpulkan (Inferensi sederhana)

Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST)

  • Membuat Hipotesis

Meskipun tidak semua tahapan KPS tercakup sepenuhnya, aktivitas pembelajaran yang dirancang Pak Hariyono telah berhasil menggabungkan beberapa KPS penting, membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah dan memahami konsep sistem tata surya secara lebih mendalam.

Baca Juga :  Doa Meminta Kesembuhan dari Penyakit Ala Rasullullah, Bisa Dibaca Saat Jenguk Saudara

Kesimpulan

Metode pembelajaran Pak Hariyono yang menekankan pada observasi, penggunaan media visual, dan diskusi kelompok efektif dalam mengajarkan konsep sistem tata surya. Pendekatan ini sejalan dengan pengembangan Keterampilan Proses Sains, memberikan siswa pengalaman belajar yang bermakna dan membantu mereka membangun pemahaman yang komprehensif.

Penerapan KPS dalam pembelajaran sains sangat penting karena melatih siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengembangkan kemampuan ilmiah. Dengan demikian, siswa tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga memahami proses ilmiah dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih jauh lagi, pengembangan KPS juga dapat diintegrasikan dengan tema-tema lain, seperti isu lingkungan, teknologi, dan kesehatan. Hal ini akan memberikan konteks yang lebih relevan dan mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan ilmiah untuk menyelesaikan masalah nyata.

Berita Terkait

Bagaimana Kita Mempromosikan Murid dalam Proses Belajar? Simak Jawaban Berikut!
Apa Keunggulan Utama Pengguna Aplikasi Seperti Zotero atau Mendeley dalam Proses Pembelajaran? Mari Kita Bahas!
Contoh Pidato Kemerdekaan untuk Berbagai Acara
Bagaimana Cara Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia? Berikut ini Penjelasannya!
Apa Pengertian Manusia Merdeka Menurut KI Hajar Dewantara? Berikut ini Penjelasannya!
Cara Verval Ijazah di Info GTK 2025: Panduan Lengkap untuk Guru dan Tenaga Kependidikan
Bagaimana Cara Merealisasikan Sikap Kritis? Berikut ini Jawabannya!
Tujuan Pelaksanaan PKKMB 2025: Membentuk Karakter Mahasiswa Unggul
Tag :

Berita Terkait

Saturday, 9 August 2025 - 10:17 WIB

Bagaimana Kita Mempromosikan Murid dalam Proses Belajar? Simak Jawaban Berikut!

Saturday, 9 August 2025 - 09:13 WIB

Apa Keunggulan Utama Pengguna Aplikasi Seperti Zotero atau Mendeley dalam Proses Pembelajaran? Mari Kita Bahas!

Friday, 8 August 2025 - 11:07 WIB

Contoh Pidato Kemerdekaan untuk Berbagai Acara

Thursday, 7 August 2025 - 16:08 WIB

Bagaimana Cara Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia? Berikut ini Penjelasannya!

Wednesday, 6 August 2025 - 17:00 WIB

Apa Pengertian Manusia Merdeka Menurut KI Hajar Dewantara? Berikut ini Penjelasannya!

Berita Terbaru

Perbasi Jakarta membina atlet, gelar kompetisi, dan kembangkan basket di ibu kota untuk prestasi nasional dan internasional

Advertorial

Mengenal Perbasi Jakarta: Siap Bikin Basket Ibukota Makin Nendang

Saturday, 9 Aug 2025 - 10:36 WIB