PERKEMBANGAN Fintech Mendorong Popularitas Bank Digital Yang Minim Atau Bahkan Tanpa Kantor Fisik Seperti Bank Jago, SeaBank, Bank Neo Commerce, dsb

- Redaksi

Friday, 23 May 2025 - 11:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perkembangan pesat teknologi finansial (fintech) telah mendorong popularitas bank digital di Indonesia. Bank-bank digital seperti Bank Jago, SeaBank, dan Bank Neo Commerce, yang beroperasi secara minim bahkan tanpa kantor fisik, telah mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan layanan perbankan.

Kemudahan akses, efisiensi, dan keamanan yang ditawarkan oleh bank digital menarik minat, terutama kalangan muda. Hal ini berdampak signifikan terhadap perilaku masyarakat dalam menyimpan uang dan melakukan transaksi keuangan.

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Bank Digital terhadap Permintaan dan Penawaran Uang di Indonesia

Pergeseran preferensi masyarakat dari transaksi tunai ke transaksi digital telah mengubah lanskap permintaan dan penawaran uang. Permintaan uang tunai mengalami penurunan, sementara permintaan uang riil (M1) cenderung meningkat. Meskipun total permintaan uang riil naik, penurunan penggunaan uang kartal menjadi nyata.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya transaksi melalui e-money dan sistem pembayaran digital lainnya. Peningkatan transaksi digital ini secara tidak langsung juga meningkatkan kecepatan perputaran uang dalam perekonomian.

Dampak terhadap Permintaan Uang

  • Penurunan Permintaan Uang Tunai: Masyarakat semakin mengurangi penggunaan uang tunai karena kemudahan dan kecepatan transaksi digital.
  • Peningkatan Permintaan Uang Riil Secara Keseluruhan: Meningkatnya transaksi digital, meskipun mengurangi penggunaan uang kartal, justru meningkatkan total permintaan uang riil dalam jangka panjang. Hal ini karena transaksi yang lebih cepat dan mudah mendorong aktivitas ekonomi yang lebih dinamis.
  • Pengaruh Suku Bunga: Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) memiliki pengaruh negatif terhadap permintaan uang riil jangka panjang. Kenaikan suku bunga akan menurunkan permintaan uang, meskipun dampaknya kurang signifikan dalam jangka pendek.
Baca Juga :  Mengapa Nasionalisme Indonesia Sebagai Kepribadian Nasional Indonesia Sangat Dibutuhkan untuk Menegakkan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dampak terhadap Penawaran Uang

Bank digital, dengan model bisnis yang efisien dan berbasis teknologi, berpotensi meningkatkan penawaran uang. Mereka menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan digital inovatif, seperti layanan pembiayaan syariah, pinjaman peer-to-peer, dan embedded finance.

Peningkatan akses ke layanan keuangan, terutama bagi segmen unbanked dan underbanked, berkontribusi pada peningkatan jumlah uang beredar. Namun, persaingan yang ketat dan kondisi ekonomi global yang penuh tantangan juga menjadi kendala dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Tantangan bagi Kebijakan Moneter Bank Indonesia

Pertumbuhan bank digital menghadirkan tantangan baru bagi Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan. Penggunaan uang elektronik dan transaksi digital yang cepat dan masif mempersulit BI dalam mengukur dan mengendalikan jumlah uang beredar secara tepat.

Baca Juga :  MENURUT ANDA, Apakah Kehadiran Chat-GPT Lebih Banyak Memberikan Manfaat Atau Justru Lebih Banyak Menimbulkan Tantangan Bagi Mahasiswa Dan Dosen

Efektivitas instrumen kebijakan moneter juga terpengaruh. Perputaran uang yang lebih cepat membuat perubahan suku bunga berpengaruh lebih cepat terhadap perilaku konsumsi dan investasi.

Tantangan Khusus yang Dihadapi BI

  • Pengendalian Jumlah Uang Beredar: Mengawasi dan mengendalikan jumlah uang beredar menjadi lebih kompleks karena substitusi uang tunai oleh uang elektronik.
  • Efektivitas Instrumen Kebijakan Moneter: Perputaran uang yang lebih cepat akibat transaksi digital membuat instrumen suku bunga lebih efektif, tetapi juga membutuhkan pemantauan yang lebih ketat.
  • Perluasan Inklusi Keuangan: BI perlu memastikan bahwa kebijakan moneter mendukung perluasan akses keuangan tanpa mengorbankan stabilitas sistem keuangan.
  • Pengawasan dan Regulasi: BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu memperkuat pengawasan dan regulasi untuk mencegah penipuan dan pencucian uang.

Penyesuaian Kebijakan Moneter Bank Indonesia

Bank Indonesia perlu melakukan penyesuaian kebijakan moneter untuk menghadapi tren pertumbuhan bank digital. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain:

Strategi Adaptasi BI

  • Pengembangan dan Implementasi Rupiah Digital (CBDC): CBDC akan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran, mengurangi ketergantungan pada uang tunai, dan memberikan alat baru dalam pengendalian jumlah uang beredar.
  • Penguatan Infrastruktur dan Sistem Pembayaran Digital: Peningkatan sistem pembayaran digital seperti QRIS dan BI-FAST akan memperkuat ekosistem keuangan digital dan mempermudah pengawasan transaksi.
  • Penyesuaian Instrumen Kebijakan Moneter: BI dapat memanfaatkan instrumen suku bunga dan pengaturan cadangan wajib bank (GWM) secara lebih efektif untuk mengatur likuiditas dan inflasi.
  • Regulasi Adaptif dan Perlindungan Konsumen: Regulasi yang mendukung inovasi fintech sambil menjaga keamanan dan perlindungan data konsumen sangat penting.
  • Dukungan terhadap Inklusi Keuangan dan UMKM: Kebijakan moneter harus mendukung akses pembiayaan yang lebih luas bagi UMKM melalui bank digital dan fintech.
Baca Juga :  Apa Itu Etika Lingkungan? Mari Disimak Penjelasannya!

Kesimpulannya, pertumbuhan bank digital di Indonesia telah mengubah lanskap keuangan secara signifikan. Bank Indonesia perlu melakukan penyesuaian kebijakan moneter yang komprehensif untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, mendukung inklusi keuangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan. Hal ini membutuhkan kolaborasi yang erat antara BI, OJK, dan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Berita Terkait

Bagaimana Cara Mengamalkan Al Samad dalam Kehidupan Sehari-hari?
Sebutkan dan Jelaskan 4 Pilar Berpikir Komputasional? Berikut ini Penjelasannya!
Apa yang Dimaksud dengan Revolusi Industri 4.0? Simak Jawaban Berikut Ini!
Cara Membaca Jangka Sorong Khusus untuk Pemula dengan Mudah
Bagaimana Proses Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara dalam Sidang PPPKI?
Mengapa Sila Pertama Pancasila Menjiwai Sila-sila yang Lain? Simak Jawabannya Berikut!
Buatlah Peta Konsep Tentang Perbedaan Sunnah Hadist, Atsar, dan Khabar? Berikut Penjelasannya
Bagaimana Kalian Mengamalkan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pandangan Hidup Bangsa dan Ideologi Negara?
Tag :

Berita Terkait

Wednesday, 27 August 2025 - 16:30 WIB

Bagaimana Cara Mengamalkan Al Samad dalam Kehidupan Sehari-hari?

Wednesday, 27 August 2025 - 16:20 WIB

Sebutkan dan Jelaskan 4 Pilar Berpikir Komputasional? Berikut ini Penjelasannya!

Tuesday, 26 August 2025 - 16:50 WIB

Cara Membaca Jangka Sorong Khusus untuk Pemula dengan Mudah

Monday, 25 August 2025 - 10:09 WIB

Bagaimana Proses Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara dalam Sidang PPPKI?

Monday, 25 August 2025 - 08:49 WIB

Mengapa Sila Pertama Pancasila Menjiwai Sila-sila yang Lain? Simak Jawabannya Berikut!

Berita Terbaru

Cara Mengamalkan Al Samad

Pendidikan

Bagaimana Cara Mengamalkan Al Samad dalam Kehidupan Sehari-hari?

Wednesday, 27 Aug 2025 - 16:30 WIB