Rendang Khas Sumatera Barat Diusulkan Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO 2025

- Redaksi

Saturday, 23 November 2024 - 05:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rendang khas Sumatera Barat (Dok. Ist)

Rendang khas Sumatera Barat (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Kementerian Kebudayaan optimistis bahwa rendang, kuliner khas Sumatera Barat (Sumbar), dapat diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada 2025.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III, Undri, dalam acara penyerahan modul ajar Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar.

“Kami sedang mempersiapkan rendang untuk diusulkan sebagai warisan dunia kepada UNESCO,” ujar Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III, Undri, saat acara penyerahan modul ajar Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Undri, Pemerintah Provinsi Sumbar telah menyerahkan sejumlah dokumen pendukung kepada Kementerian Kebudayaan sejak 2023. Namun, naskah sejarah rendang dan data komunitas pelestari masih perlu dilengkapi.

Baca Juga :  Polisi Ungkap Awal Mula Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Dalam Toren Air Tambora, Jakarta Barat

“Pada 2023, usulan sebenarnya sudah disampaikan, tetapi perlu pelengkapan naskah sejarah dan pendataan komunitas pelestari rendang di Ranah Minang,” tambahnya.

Setelah semua dokumen lengkap, proposal tersebut akan ditelaah oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan sebelum diajukan ke UNESCO.

Salah satu langkah penting dalam proses ini adalah mendata komunitas yang berperan menjaga tradisi pembuatan rendang.

Hal ini menjadi perhatian utama karena UNESCO tidak hanya menilai kelezatan dan sejarah suatu budaya, tetapi juga keberlanjutan tradisi yang melibatkan masyarakat.

Rencana ini mendapat respons positif dari masyarakat, termasuk Neti (55), seorang pelaku kuliner di Kota Padang.

“Sebagai warga Minangkabau, saya bangga rendang akan diusulkan ke kancah internasional. Ini bukan hanya soal makanan, tetapi warisan budaya yang harus dijaga,” ujar Neti yang telah belasan tahun berkecimpung di dunia kuliner.

Baca Juga :  Modus Penipuan Pengawai Bank yang Gelapkan Dana Nasabah

Sumatera Barat di Kancah Internasional

Langkah ini menunjukkan komitmen Sumatera Barat dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal.

Sebelumnya, Sumbar juga berhasil mencatatkan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 2019.

Rendang, yang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN pada 2011, kini sedang menuju pengakuan dunia sebagai bagian dari budaya Indonesia.

Berita Terkait

Timnas Voli Putra Indonesia Siap Tampil di AVC Nations Cup 2025, Ini Daftar Pemainnya
Suasana Haru Sambut Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Kalsel di Bandara Syamsudin Noor
Pelatih Timnas Tiongkok Dipecat, Shin Tae-yong Jadi Kandidat Pengganti
BSU 2025 Kembali Cair! Begini Cara Cek Penerima dan Syarat Lengkapnya
Tempat Makan di Tawangmangu yang Hitz dan Menunya Bikin Ketagihan
Siapa Saja yang Berhak Menerima BSU BPJS Ketenagakerjaan? Memahami Kriteria dan Mekanismenya
Viral di YouTube! Lagu Aku Cah Kerjo Denny Caknan Jadi Lagu Pekerja yang Relate Banget
Russell Rebut Pole Position di GP Kanada, Verstappen Start dari Posisi Kedua

Berita Terkait

Sunday, 15 June 2025 - 17:01 WIB

Timnas Voli Putra Indonesia Siap Tampil di AVC Nations Cup 2025, Ini Daftar Pemainnya

Sunday, 15 June 2025 - 16:55 WIB

Suasana Haru Sambut Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Kalsel di Bandara Syamsudin Noor

Sunday, 15 June 2025 - 16:52 WIB

Pelatih Timnas Tiongkok Dipecat, Shin Tae-yong Jadi Kandidat Pengganti

Sunday, 15 June 2025 - 16:44 WIB

BSU 2025 Kembali Cair! Begini Cara Cek Penerima dan Syarat Lengkapnya

Sunday, 15 June 2025 - 14:39 WIB

Tempat Makan di Tawangmangu yang Hitz dan Menunya Bikin Ketagihan

Berita Terbaru