Categories: Berita

DB di Ponorogo Tembus Angka 130 Kasus, 1 Anak Dinyatakan Meninggal Dunia

Pasien DB di Ponorogo mengalami peningkatan sejak 3 bulan terakhir (Dok. Istimewa)

 SwaraWarta.co.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ponorogo semakin menjadi-jadi. Selama 3 bulan terakhir, kasusnya terus bertambah terutama di RSUD dr Harjono Ponorogo

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada bulan Januari 2024 kemarin, ada sekitar 30 orang pasien DBD. Namun, pada bulan Februari, jumlahnya meningkat drastis menjadi sekitar 130 orang pasien.

Hingga hari Rabu (13/3/2024), ada sekitar 90 orang pasien DBD yang tengah berada di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, sekitar 41 di antaranya masih anak-anak.

Menurut Kabid Humas RSUD dr Harjono, Sugianto, ada sekitar 21 orang pasien dewasa dan 14 anak-anak yang sedang dirawat sehingga totalnya adalah 35 orang. 

“Untuk hari ini ada 21 pasien dewasa, dan 14 pasien anak-anak, sehingga total semua yang dirawat 35 pasien,” tutur Kabid Humas RSUD dr Harjono, Sugianto kepada wartawan, Rabu (13/3)

Sayangnya, Sugianto juga mengatakan bahwa di antara 41 orang anak-anak tersebut, satu orang meninggal dunia pada Selasa (12/3) kemarin. 

Pasien tersebut adalah anak perempuan berusia 10 tahun dari Desa Madusari, Kecamatan Siman, Ponorogo.

Awalnya, pasien tersebut dirawat di IGD pada pukul 16.03 WIB tapi kemudian harus dirawat di ICU karena kondisinya memburuk. 

Pukul 20.00 WIB, pasien tersebut meninggal dunia dengan diagnosa Dengue Shock Syndrome (DSS).

“Pukul 20.00 WIB, Selasa (12/3) kemarin meninggal dunia dengan diagnosa Dengue Shock Syndrome (DSS),” kata Sugianto.

Dokter spesialis anak di RSUD dr Harjono bernama Eko Jaenudin mengkonfirmasi bahwa selama 3 minggu terakhir, kasus DBD pada anak-anak meningkat secara signifikan terutama pada mereka yang berusia antara 3 hingga 13 tahun. 

Eko juga mengungkapkan bahwa keadaan pasien yang meninggal dunia pada Selasa kemarin sudah sangat parah. 

“Satu pasien yang dinyatakan meninggal semalam karena kondisinya sudah parah. Kami sebut dengue shock syndrome,” tandas Eko

Pasien tersebut sudah mengalami kejang, sesak napas, bahkan muntah darah segar ketika dibawa ke rumah sakit. Walaupun dirawat di ICU selama 2 jam, pasien tersebut tidak tertolong.

Lebih lanjut, Eko mengimbau orang tua untuk segera membawa anaknya ke dokter jika demam selama 2-7 hari disertai dengan gejala batuk, pilek, muntah, dan pusing. 

“Kami imbau kepada orang tua kalau anaknya demam selama 2-7 hari, disertai batuk, pilek, muntah, juga pusing, maka segera periksakan. Khawatir ke DBD atau kena komplikasi lain,” imbuh Eko

Hal ini dikarenakan kekhawatiran terkena DBD atau komplikasi lain. Eko juga menjelaskan bahwa pemberantasan sarang nyamuk di sekitar lingkungan rumah juga sangat penting untuk mencegah DBD. 

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Kenapa Instagram Tidak Bisa Live? Penyebab dan Solusi Lengkapnya

SwaraWarta.co.id – Kenapa Instagram tidak bisa live? Pernahkah Anda bersemangat ingin berbagi momen secara langsung…

1 hour ago

Mudah dan Anti Ribet! Panduan Lengkap Cara Reschedule Tiket Pesawat Pelita Air

SwaraWarta.co.id - Apakah rencana perjalanan Anda tiba-tiba berubah? Jangan khawatir! Jika Anda sudah memesan tiket…

2 hours ago

Cara Pemulihan Kunci OTP Info GTK: Langkah Mudah Akses Kembali Akun Anda

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara pemulihan kunci OTP info GTK? Sebagai guru atau tenaga kependidikan, Anda…

2 hours ago

Debut Perdana Verdonk Bersama Lille Dapat Komentar Buruk dari Supporter

SwaraWarta.co.id - Calvin Verdonk membuat sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang tampil di Ligue 1 Prancis…

2 hours ago

Panduan Lengkap: Cara Mudah Reschedule Tiket AirAsia Tanpa Ribet

SwaraWarta.co.id - Apakah rencana perjalanan Anda tiba-tiba berubah? Jangan panik! Mengubah jadwal penerbangan (reschedule) kini…

3 hours ago

Cara Cek Hasil Seleksi PT KAI: Panduan Lengkap dan Akurat

SwaraWarta.co.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI adalah salah satu BUMN yang…

1 day ago