Categories: Berita

Makna Puisi Sebuah Jaket Berlumur Darah

Swarawarta.co.id – Puisi jaket berlumur darah merupakan karya seorang penyair sekaligus sastrawan ternama yakni Taufik Ismail.

Taufik Ismail sendiri dikenal dengan sejumlah karya melegenda yang diingat oleh sejumlah generasi hingga kini.

Isi Puisi Sebuah Jaket Berlumur Darah

Sebuah jaket berlumur darah

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kami semua telah menatapmu

Telah berbagi duka yang agung

Dalam kepedihan bertahuntahun

Sebuah sungai membatasi kita

Baca Juga: Puisi Nisan dan Analisa Isinya

Di bawah terik matahari Jakarta

Antara kebebasan dan penindasan

Berlapis senjata dan sangkur baja

Akan mundurkah kita sekarang

Seraya mengucapkan ‘Selamat tinggal perjuangan’

Berikrar setia kepada tirani

Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu

Kami semua telah menatapmu

Dan di atas bangunanbangunan

Menunduk bendera setengah tiang

Pesan itu telah sampai kemanamana

Melalui kendaraan yang melintas

Abangabang beca, kulikuli pelabuhan

teriakanteriakan di atas bis kota, pawaipawai perkasa

Prosesi jenazah ke pemakaman

Mereka berkata

Semuanya berkata

LANJUTKAN PERJUANGAN!

Baca Juga: Puisi Mata Luka Sengkon Karta Karya Peri Sandi Huizache

Makna Puisi Sebuah Jaket Berkumpul Darah

Sebuah puisi yang berjudul “Sebuah Jaket Berlumur Darah” mengisahkan tentang perjuangan mahasiswa dalam menyuarakan pendapat rakyat pada masa demonstrasi yang berlangsung.

Baca Juga: Pantun Muda Kelas 5: Pengertian dan Manfaatnya

Dalam demonstrasi tersebut, seorang mahasiswa bernama Arief Rachman Hakim yang merupakan mahasiswa kedokteran dari Universitas Indonesia tewas terkena peluru saat demonstrasi menolak kenaikan harga bahan pokok.

Meskipun keadaan sangat sulit dan berbahaya, mahasiswa tetap berjuang dengan menggunakan tameng untuk melindungi diri dari aparat yang bersenjata.

Namun, terkadang pikiran mereka muncul untuk menyerah dan menerima kebijakan pemerintah yang tidak adil.

Dalam situasi tersebut, bendera dan spanduk kumal yang berkibar setengah tiang di atas gedung-gedung kota Jakarta memberikan semangat dan motivasi kepada para mahasiswa untuk tidak menyerah.

Baca Juga: Chord Judika Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-baik Saja

Walaupun kabar meninggalnya Arief Rachman Hakim telah menyebar, rakyat memberikan dukungan untuk melanjutkan perjuangan.

Melalui puisi “Sebuah Jaket Berlumur Darah”, kita dapat memetik pelajaran bahwa perjuangan untuk kepentingan masyarakat akan diberikan dukungan oleh banyak kalangan.

Jika pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan rakyat, maka masyarakat harus bersatu dan mengambil tindakan untuk mencapai kebaikan bersama.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Apakah Tanggal 26 Desember 2025 Cuti Bersama? Berikut Fakta yang Sebenarnya!

SwaraWarta.co.id - Pertanyaan yang masih hangat mengenai status apakah tanggal 26 Desember 2025 cuti bersama? Hal…

7 hours ago

5 Cara Menjadi Cwok Soft Spoken yang Disenangi Wanita

SwaraWarta.co.id - Cara menjadi cwok soft spoken yang disenangi wanita itu tidaklah mudah. Di era…

7 hours ago

Kenapa Harus Kembang Api? Mengungkap Sejarah dan Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Berbagai Negara

SwaraWarta.co.id - Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa setiap kali jarum jam menunjukkan pukul 00.00 di tanggal…

8 hours ago

5 Cara Dapat Uang dari CapCut Terbaru 2026: Ubah Hobi Jadi Cuan!

SwaraWarta.co.id – Ada beberapa langkah cara dapat uang dari CapCut yang perlu Anda pahami. Di…

8 hours ago

Nilai Pasar Jay Idzes Tembus 280 Miliar: Rekor Baru Pemain Indonesia di Eropa!

SwaraWarta.co.id - Dunia sepak bola Indonesia kembali dihebohkan dengan kabar membanggakan dari salah satu punggawa…

8 hours ago

Cara Melihat Nilai TKA Secara Mandiri dengan Mudah, Simak Langkah-langkahnya!

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara melihat nilai TKA? Melihat nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah momen…

8 hours ago