Pemerintah Dorong Sritex Tetap Beroperasi, Bahas Skema Penyelamatan

- Redaksi

Tuesday, 29 October 2024 - 18:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Disebutkan bahwa Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, Sri Rejeki Isman (Sritex), harus terus beroperasi.

Arahan tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam rapat kabinet terbatas yang berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (29/10/2024).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pertemuan ini, hadir beberapa pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Airlangga menjelaskan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan industri tekstil nasional, terutama mengenai keberlanjutan operasional Sritex.

Presiden menginginkan agar perusahaan tersebut tetap dapat berjalan, meskipun tengah menghadapi situasi keuangan yang sulit.

Untuk itu, pemerintah akan mencari solusi teknis guna memastikan kelangsungan usaha Sritex.

Baca Juga :  Kejagung Periksa Istri Komisaris Utama Sritex dalam Kasus Dugaan Korupsi

Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan bahwa pemerintah sedang mengkaji sejumlah opsi penyelamatan bagi Sritex,

termasuk kemungkinan pemberian bantuan dana talangan atau melibatkan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank.

Namun, keputusan akhir mengenai skema penyelamatan tersebut masih dalam proses pembahasan, mengingat aset Sritex saat ini berada di bawah pengawasan kurator setelah dinyatakan bangkrut.

Airlangga menambahkan bahwa pemerintah akan berdiskusi dengan pihak kurator untuk menentukan langkah selanjutnya.

Ia menekankan pentingnya pembicaraan dengan kurator guna mengidentifikasi skenario terbaik bagi keberlanjutan perusahaan tersebut.

Terkait kemungkinan keterlibatan LPEI, ia mengungkapkan bahwa hal itu mungkin akan dipertimbangkan pada tahap berikutnya.

Meskipun pemerintah belum memberikan alasan spesifik mengapa Sritex harus diselamatkan, langkah ini dianggap penting untuk menjaga stabilitas industri tekstil di Indonesia.

Baca Juga :  Usai Kasus Kopi Sianida Menjadi Sorotan, Ayah Mirna Keceplosan Soal Ini!

Saat ini, Sritex tengah dibayangi beban utang yang besar, yaitu mencapai sekitar US$1,6 miliar atau setara Rp25,01 triliun per semester I-2024, yang menjadi salah satu faktor utama penyebab kebangkrutannya.

Pemerintah memandang pentingnya mempertahankan operasional perusahaan untuk mencegah dampak buruk yang lebih luas, terutama bagi tenaga kerja dan ekspor tekstil nasional.

Dalam rangka menjaga aktivitas perdagangan dan ekspor Sritex, pemerintah memastikan bahwa proses impor dan ekspor perusahaan tersebut dapat tetap berlangsung.

Menurut Airlangga, Bea Cukai telah memberikan persetujuan agar Sritex terus melanjutkan kegiatan ekspor dan impornya.

Hal ini dilakukan dengan harapan agar perusahaan dapat terus menghasilkan devisa dan mempertahankan kegiatan produksinya, meskipun berada dalam kondisi bangkrut.

Baca Juga :  Nikmati Kelezatan Sate Lilit, Ini Resepnya Agar Ketagihan Terus

Sebagai contoh, Airlangga menyebutkan bahwa skema serupa pernah diterapkan di kawasan berikat di Jawa Barat, di mana perusahaan yang berada dalam masalah keuangan tetap diizinkan untuk beroperasi demi menjaga stabilitas ekonomi.

Di tengah upaya pemerintah untuk mencari solusi terbaik, Airlangga menegaskan bahwa beberapa opsi penyelamatan masih dalam tahap evaluasi, terutama mengingat kompleksitas situasi kepailitan Sritex.

“Kami harus melihat kondisi terbaru dan melakukan pembicaraan dengan kurator terlebih dahulu,” ujar Airlangga.

Secara keseluruhan, pemerintah tampaknya berusaha mencari solusi yang memungkinkan Sritex tetap beroperasi sambil menyusun strategi penyelamatan yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini.

Langkah ini dinilai sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap industri tekstil nasional, yang diharapkan dapat terus berkontribusi pada perekonomian, khususnya melalui sektor ekspor.***

Berita Terkait

Pencairan TPG Triwulan III 2025: Gelombang, Jadwal, dan Cara Cek Status
KKS Baru BNI 2025: Jadwal dan Cara Cek Pencairan Dana Bantuan Sosial
Pabrik Sepatu Nike PHK 3.000 Karyawan, Ini Kronologi dan Penyebab di Baliknya
TNI AL dan PT PAL Berhasil Uji Penembakan dari Kapal Selam Tanpa Awak
Apakah BSU akan Cair Lagi? Begini Kata Kemnaker!
Masjid Al-Aqsa Terancam Roboh Akibat Penggalian oleh Israel
Israel Kembali Lancarkan Serangan Udara ke Jalur Gaza pada Malam Hari
Sertifikasi Guru TW 3 2025 Telah Cair: Ini Jadwal, Besaran, dan Daerah yang Menerima

Berita Terkait

Sunday, 2 November 2025 - 15:12 WIB

Pencairan TPG Triwulan III 2025: Gelombang, Jadwal, dan Cara Cek Status

Sunday, 2 November 2025 - 14:21 WIB

KKS Baru BNI 2025: Jadwal dan Cara Cek Pencairan Dana Bantuan Sosial

Friday, 31 October 2025 - 19:23 WIB

Pabrik Sepatu Nike PHK 3.000 Karyawan, Ini Kronologi dan Penyebab di Baliknya

Friday, 31 October 2025 - 19:17 WIB

TNI AL dan PT PAL Berhasil Uji Penembakan dari Kapal Selam Tanpa Awak

Thursday, 30 October 2025 - 15:52 WIB

Apakah BSU akan Cair Lagi? Begini Kata Kemnaker!

Berita Terbaru

Lawan Kata Haus Menurut KBBI

Pendidikan

Mengenal Lawan Kata Haus Menurut KBBI, Ternyata Ada Dua!

Sunday, 2 Nov 2025 - 15:37 WIB