Berita

Warga Ponorogo Antar Jenazah Lewati Sungai Deras, Terungkap Alasan Akses Jalan Ditutup

Swarawarta.co.id – Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok warga Ponorogo mengusung jenazah menyeberangi sungai deras dan berbatu menjadi sorotan publik di media sosial.

Kejadian tak biasa ini berlangsung di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Sabtu, 19 April 2025.

Dalam video tersebut, tampak rombongan pelayat harus berjibaku melintasi sungai demi mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

ADVERTISEMENT

adsads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini terjadi karena akses jalan menuju jembatan yang biasa digunakan untuk ke pemakaman ditutup oleh salah satu warga.

Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, menjelaskan bahwa rombongan pelayat terpaksa memilih jalur sungai lantaran satu-satunya jalan setapak menuju jembatan penghubung tidak bisa dilewati.

Jalur tersebut berada di depan rumah seorang warga yang dengan tegas menolak tanahnya dilewati keranda jenazah.

“Jalan setapak itu adalah akses satu-satunya menuju jembatan swadaya warga yang menghubungkan Desa Wates dengan TPU (Tempat Pemakaman Umum) di Desa Tugurejo,” ujar Siswanto.

Ia menambahkan, Desa Wates sendiri memang tidak memiliki lahan pemakaman.

Karena itu, setiap ada warga Wates yang meninggal, jenazahnya selalu dimakamkan di TPU Desa Tugurejo yang letaknya cukup dekat.

Menanggapi peristiwa tersebut, pemerintah desa dari kedua wilayah  Tugurejo dan Wates langsung mengambil langkah mediasi guna mencari solusi. Siswanto mengungkapkan bahwa sudah ada upaya dialog antara pihak keluarga jenazah dan warga yang menolak tanahnya dilalui.

“Kebetulan pemakamannya di desa kami (Desa Tugurejo). Karena memang 2 dukuh yang berbatasan dengan Desa Tugurejo, tidak mempunyai pemakaman,” kata Siswanto, Minggu (20/4/2025), dilansir Surya.co.id.

“Jalan yang di depan rumahnya tidak boleh dilintasi keranda jenazah. Jadi warga mengalah dan melewati sungai,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Siswanto menyebutkan bahwa ada alasan pribadi dari warga yang bersangkutan sehingga ia bersikukuh tidak mengizinkan jalurnya digunakan. Namun, alasan detailnya belum disampaikan ke publik demi menjaga suasana tetap kondusif.

“Alasannya itu pemahaman Jawa yang tua-tua. Katanya jika dilewati jenazah menjadi sangar atau kurang bagus,” bebernya.

Pemerintah desa berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan semua pihak bisa mencari jalan tengah yang bijak, terlebih dalam situasi yang menyangkut kepentingan sosial dan kemanusiaan seperti mengantar jenazah.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Carlo Ancelotti Dijatuhi Hukuman Selama 1 Tahun Usai Terbukti Penggelapan Pajak

SwaraWarta.co.id - Carlo Ancelotti, dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun oleh pengadilan di Madrid Spanyol,…

3 hours ago

Jay Idzes Dibidik LOSC Lille: Outlier Asia Tengah Sorotan Eropa

SwaraWarta.co.id – Jay Noah Idzes, bek tengah asal Indonesia yang kini menjadi andalan Venezia di…

3 hours ago

TEH Hijau Baru MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Teh Hijau Baru Teka-Teki MPLS 2025

MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah kegiatan wajib bagi siswa baru di berbagai jenjang…

6 hours ago

SNACK Anak Ayam MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Snack Anak Ayam Teka-Teki MPLS 2025

MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) adalah kegiatan rutin yang dilakukan di setiap sekolah untuk menyambut…

6 hours ago

PERMEN Pocong MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Permen Pocong Teka-Teki MPLS 2025

MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) seringkali diwarnai dengan teka-teki unik yang menantang siswa baru. Salah…

6 hours ago

SPONGEBOB Goreng MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Spongebob Goreng Teka-Teki MPLS 2025

MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) merupakan kegiatan wajib bagi siswa baru di jenjang pendidikan SD…

6 hours ago