SwaraWarta.co.id – Anemia masih menjadi masalah kesehatan yang sering dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini ternyata bisa berdampak serius pada perkembangan otak janin dalam kandungan.
Dilansir dari Hindustan Times, Minggu, Dr. Anjali Kumar, Direktur Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit CK Birla Gurugram mengungkapkan bahwa anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang cukup untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Selama hamil, kebutuhan zat besi meningkat karena tubuh ibu memproduksi lebih banyak darah dan janin juga membutuhkan zat besi untuk tumbuh. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, ibu hamil bisa mengalami anemia akibat kekurangan zat besi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengapa Anemia Berbahaya untuk Janin?
Dr. Anjali menjelaskan bahwa perkembangan otak janin dimulai sejak awal kehamilan dan sangat bergantung pada pasokan oksigen dan nutrisi, terutama zat besi.
Zat besi penting untuk proses mielinisasi (pembentukan lapisan pelindung saraf), kerja zat kimia otak (neurotransmitter), dan metabolisme energi.
Jika ibu mengalami anemia, maka oksigen dan zat besi yang sampai ke janin akan berkurang, sehingga bisa mengganggu proses penting dalam perkembangan otaknya.
Sebuah penelitian yang dimuat di JAMA Psychiatry tahun 2019 menyebutkan bahwa anak-anak dari ibu yang mengalami anemia pada trimester pertama lebih berisiko terkena gangguan spektrum autisme (ASD) dan gangguan konsentrasi atau hiperaktif (ADHD).
Waktu Terjadinya Anemia
Anemia yang terjadi di awal kehamilan atau anemia yang tergolong berat memiliki dampak yang lebih besar.
Selain itu, pola makan ibu dan akses terhadap layanan kesehatan juga berpengaruh terhadap perkembangan otak janin.
Untuk mencegah risiko tersebut, Dr. Anjali menyarankan ibu hamil melakukan pemeriksaan anemia sejak dini.
Jika diketahui mengalami anemia, segera lakukan pengobatan melalui pola makan yang sehat dan konsumsi suplemen zat besi sesuai anjuran dokter.