SwaraWarta.co.id – Le Minerale bekerja sama dengan dua merek fashion lokal, Pijak Bumi dan Kivee, meluncurkan koleksi pakaian yang dibuat dari botol plastik bekas.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) dan bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang plastik.
Menurut Irene Atmadja, Sustainability Manager Le Minerale, plastik jenis PET (seperti botol minum) memiliki nilai tinggi dan bisa didaur ulang menjadi bahan polyester untuk pakaian. Ia juga menjelaskan bahwa program ini mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah nasional sebesar 30% pada 2029.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Produk hasil kolaborasi ini terdiri dari kemeja lengan pendek, kemeja lengan panjang, dan celana pendek, yang dibuat dari kain campuran Tencel dan plastik daur ulang (rPET). Kivee juga melibatkan pengrajin wanita dari Sumba untuk membuat motif sulaman di pakaian tersebut.
Helen Bellina, Chief Of Operations Kivee, mengatakan bahwa fashion saat ini tidak hanya soal penampilan, tetapi juga soal dampak positif terhadap lingkungan.
Creative Director Kivee, Holy Veronica, menambahkan bahwa ini adalah impian lama Kivee untuk membuat koleksi dari bahan daur ulang.
Sementara itu, Pijak Bumi menampilkan sepatu kets yang seluruh bagian luarnya terbuat dari kain daur ulang botol PET.
Co-Founder Pijak Bumi, Vania Audrey, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah bersama untuk menyebarkan kesadaran bahwa bahan bekas bisa menjadi produk yang keren dan nyaman digunakan sehari-hari.
Lewat kolaborasi ini, Le Minerale ingin terus mendorong pengelolaan sampah plastik dan membangun ekonomi sirkular di Indonesia.