SwaraWarta.co.id – Setelah terjadi kasus keracunan massal di SMPN 35 Bandung, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dari hasil uji laboratorium, ditemukan dua jenis makanan yang positif mengandung bakteri dan jamur.
Pemeriksaan dilakukan oleh Labkesda Jawa Barat terhadap seluruh menu MBG yang disajikan saat kejadian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim Dinkes juga melakukan pengecekan langsung ke sekolah dan dapur tempat makanan diproduksi untuk memastikan kebersihan dan proses pengolahan makanan sudah sesuai standar.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, menyebutkan bahwa dua menu yang terkontaminasi adalah melon potong dan mixed vegetable (sayuran campur).
Menu MBG saat itu terdiri dari makaroni, ikan kakap crispy, tempe barbecue, mixed vegetable, dan melon potong. Namun, hanya dua makanan yang terbukti terkontaminasi.
Hasil laboratorium ini memperkuat dugaan bahwa melon potong dan sayuran campur menjadi penyebab para siswa mengalami gejala keracunan.
Setelah dilakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh oleh pihak dapur penyedia makanan, Dinkes akhirnya mengizinkan program MBG untuk kembali berjalan. Perbaikan difokuskan pada peningkatan sanitasi dan sistem pengolahan makanan.
“Pihak dapur juga telah melakukan perbaikan yang signifikan. Setelah itu, pada 13 Mei, kami persilakan untuk memproduksi lagi.”