Kabupaten Tangerang, salah satu wilayah terluas dan terpadat di Provinsi Banten, tengah menjadi sorotan karena wacana pemekaran wilayahnya. Dengan luas mencapai 1.001,86 km² dan populasi lebih dari 3.459.706 jiwa pada tahun 2025, kepadatan penduduk yang mencapai 3.500 jiwa/km² mendorong usulan pemekaran ini.
Wacana pemekaran ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dan pelayanan publik di Kabupaten Tangerang. Kepadatan penduduk yang tinggi berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan, seperti kemacetan lalu lintas, terbatasnya akses terhadap fasilitas publik, dan meningkatnya persaingan sumber daya. Pemekaran diharapkan dapat meringankan beban administrasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Jika disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pemekaran Kabupaten Tangerang akan menghasilkan dua daerah otonomi baru: Kabupaten Tangerang Utara dan Kota Tangerang Tengah. Kedua daerah ini direncanakan akan memiliki wilayah administratif dan pemerintahan sendiri, termasuk perangkat daerah, anggaran, dan kepala daerah yang terpilih melalui proses demokrasi yang sah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabupaten Tangerang Utara diestimasikan memiliki luas wilayah sekitar 445,8 km². Rencananya, kabupaten ini akan meliputi 13 kecamatan, yang mencakup area pesisir utara Kabupaten Tangerang. Pembentukan Kabupaten Tangerang Utara diharapkan dapat memaksimalkan potensi wilayah pesisir, terutama di sektor perikanan dan pariwisata.
Pemilihan kecamatan-kecamatan ini didasarkan pada pertimbangan geografis, demografis, dan potensi ekonomi masing-masing wilayah. Integrasi yang baik antar kecamatan dalam pemerintahan baru sangat penting untuk keberhasilan pemekaran.
Kota Tangerang Tengah diestimasikan akan memiliki luas wilayah sekitar 175,13 km². Wilayah ini akan meliputi enam kecamatan yang berlokasi di bagian tengah Kabupaten Tangerang. Pembentukan Kota Tangerang Tengah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan publik di wilayah tersebut.
Pemilihan kecamatan ini juga mempertimbangkan faktor geografis, demografis, dan ekonomi. Integrasi antar kecamatan dalam pemerintahan kota baru sangat krusial untuk kesuksesan pemekaran ini. Faktor-faktor seperti infrastruktur, aksesibilitas, dan sumber daya manusia juga menjadi pertimbangan penting.
Pemekaran wilayah Kabupaten Tangerang merupakan langkah yang kompleks dan membutuhkan perencanaan matang. Studi kelayakan, analisis dampak lingkungan, dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan di daerah otonomi baru tersebut. Semoga proses pemekaran ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang.
SwaraWarta.co.id – Ada apa di tanggal 1 Agustus 2025 besok? Tanggal 1 Agustus 2025 mungkin…
SwaraWarta.co.id - Bantuan Subsidi Upah atau BSU menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah bagi para…
SwaraWarta.co.id – Tips cara mendapatkan kode redeem Dragon Nest M Classis. Buat kamu para petualang…
SwaraWarta.co.id - Konflik antara Thailand dan Kamboja mungkin tidak sepopuler perang di belahan dunia lain,…
SwaraWarta.co.id - Mengapa sagu merupakan produk pangan lokal yang sangat menjanjikan pada masa mendatang? Di…
SwaraWarta.co.id - Sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, melainkan cerminan kehidupan manusia itu sendiri. Lantas,…