KOMPETENSI Bidang Apa Yang Dibutuhkan Pengembangan SDM Menurut Model For Excellence Dari American Society For Training And Development (ASTD)

- Redaksi

Tuesday, 20 May 2025 - 17:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Permasalahan kesehatan mental di tempat kerja semakin mendapat perhatian. Penting bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental karyawan. Lingkungan kerja yang toksik, seperti bullying atau persaingan tidak sehat, dapat memicu gangguan mental.

Artikel ini akan membahas kompetensi pengembangan SDM menurut Model for Excellence dari American Society for Training and Development (ASTD), serta karakteristik kompetensi menurut Spencer, terkait kasus penurunan kinerja karyawan akibat tekanan dan kurangnya keahlian dalam mengoperasikan peralatan baru.

Kompetensi Pengembangan SDM Menurut Model for Excellence ASTD

Model ASTD (American Society for Training and Development) menawarkan kerangka kerja yang komprehensif untuk pengembangan SDM. Model ini terbagi dalam tiga tingkatan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tingkat Dasar (Essential Competencies)

Tingkat ini mencakup kompetensi personal, interpersonal, dan manajerial. Kompetensi personal meliputi kesadaran diri, manajemen diri, dan motivasi. Kompetensi interpersonal meliputi komunikasi, kerjasama tim, dan empati. Sedangkan kompetensi manajerial mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan kepemimpinan.

Baca Juga :  DI ERA Digital Ini, AI Semakin Terintegrasi Ke Dalam Berbagai Aspek Kehidupan, Seperti Asisten Virtual, Mobil Otonom, Dan Sistem Rekomendasi Online

Level Fokus (Areas of Expertise)

Level ini berfokus pada keahlian khusus dalam pengembangan SDM. Contohnya, pembinaan (coaching), peningkatan kinerja karyawan, perencanaan karir, manajemen perubahan, dan pengembangan organisasi. Keahlian-keahlian ini penting untuk menangani permasalahan karyawan secara efektif.

Tingkat Pelaksanaan (Roles)

Tingkat ini berfokus pada peran profesional dalam pengembangan SDM, seperti ahli strategi pembelajaran, manajer proyek pengembangan SDM, konsultan SDM internal, atau spesialis pengembangan kompetensi.

Dalam konteks kesehatan mental, kompetensi di semua tingkatan sangat krusial. Pengembangan program kesejahteraan karyawan, seperti Employee Assistance Program (EAP), membutuhkan kompetensi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Membangun lingkungan kerja yang positif memerlukan kompetensi interpersonal dan kepemimpinan yang kuat.

Karakteristik Kompetensi Menurut Spencer dan Implikasinya pada Kasus Karyawan

Model kompetensi Spencer dan Spencer (1993) mengidentifikasi lima karakteristik dasar kompetensi individu: motif, karakteristik pribadi (traits), konsep diri (self-concept), pengetahuan, dan keterampilan.

Baca Juga :  CATAT! Kunci Jawaban: Fungsi manajemen itu akan berkaitan dengan apa yang populer dengan singkatan POAC

Kasus 1: Penurunan Kinerja Akibat Tekanan

Penurunan kinerja karyawan saat di bawah tekanan berkaitan dengan karakteristik pribadi (traits). Ini mencakup kemampuan mengendalikan emosi, menangani stres, dan tetap tenang dalam situasi sulit. Karyawan yang kesulitan dalam hal ini perlu dibina agar mampu menghadapi tekanan dengan lebih baik. Pelatihan manajemen stres dan pengembangan emotional intelligence (EQ) bisa menjadi solusi.

Kasus 2: Kurangnya Keahlian Mengoperasikan Peralatan Baru

Karyawan yang kesulitan mengoperasikan peralatan baru menunjukkan kekurangan dalam pengetahuan dan keterampilan. Solusi yang tepat adalah pelatihan yang komprehensif. Pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman karyawan. Metode pelatihan dapat bervariasi, mulai dari pelatihan on-the-job, workshop, sampai dengan e-learning.

Baca Juga :  Faktor apa saja yang mempengaruhi jalannya SIP!

Kesimpulan

Pengembangan SDM yang efektif memerlukan pendekatan yang holistik, memperhatikan kompetensi menurut model ASTD dan karakteristik kompetensi individu menurut Spencer. Perusahaan perlu investasi dalam pelatihan, pembinaan, dan program kesejahteraan karyawan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Hal ini tidak hanya meningkatkan kinerja, tetapi juga mendukung kesehatan mental karyawan.

Selain pelatihan dan program kesejahteraan, perusahaan juga perlu menciptakan budaya kerja yang positif, mendukung, dan adil. Kepemimpinan yang transformasional sangat penting dalam membangun lingkungan kerja seperti ini. Kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi, memotivasi, dan memberdayakan karyawan untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Dengan memperhatikan semua faktor ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya produktif, tetapi juga mendukung kesehatan dan kesejahteraan karyawan secara menyeluruh.

Berita Terkait

Bagaimana Jalannya Sidang BPUPKI dalam Menentukan Rumusan Dasar Negara Jelaskan dengan Alasan?
Mengapa Seorang Mukmin Harus Bersegera dalam Berlomba-lomba dalam Kebaikan dan Beretos Kerja?
Mengupas Tuntas Cara Berpikir Komputasional yang Bikin Hidup Lebih Gampang
Alquran Diturunkan dalam Dua Periode Jelaskan? Mari Kita Bahas!
Bagaimana Memastikan Bahwa Pengajaran Dilakukan Agar Murid Berpikir dan Memahami Secara Mendalam, Bukan Sekedar Mengajar untuk Menyampaikan Materi?
Bagaimana Siklus Hidup yang Terjadi pada Manusia? Simak Penjelasannya Berikut!
Apakah Ada Proses Kerja atau Proses Pembelajaran yang Sering Terhambat oleh SOP atau Aturan?
Jelaskan Cara Perkembangbiakan Hewan untuk Menjaga Kelestarian Spesiesnya? Berikut ini Penjelasannya!
Tag :

Berita Terkait

Saturday, 23 August 2025 - 15:36 WIB

Bagaimana Jalannya Sidang BPUPKI dalam Menentukan Rumusan Dasar Negara Jelaskan dengan Alasan?

Friday, 22 August 2025 - 09:42 WIB

Mengapa Seorang Mukmin Harus Bersegera dalam Berlomba-lomba dalam Kebaikan dan Beretos Kerja?

Friday, 22 August 2025 - 09:25 WIB

Mengupas Tuntas Cara Berpikir Komputasional yang Bikin Hidup Lebih Gampang

Thursday, 21 August 2025 - 16:47 WIB

Alquran Diturunkan dalam Dua Periode Jelaskan? Mari Kita Bahas!

Thursday, 21 August 2025 - 09:55 WIB

Bagaimana Memastikan Bahwa Pengajaran Dilakukan Agar Murid Berpikir dan Memahami Secara Mendalam, Bukan Sekedar Mengajar untuk Menyampaikan Materi?

Berita Terbaru