PT. Pantang Mundur memproses produknya melalui dua departemen produksi pada tahun 2024, yaitu departemen pemotongan dan departemen pencetakan. Semua bahan baku diproses secara berurutan, dimulai dari departemen pemotongan lalu dilanjutkan ke departemen pencetakan. Berikut analisis perhitungan unit ekuivalen menggunakan metode rata-rata dan FIFO.
Perhitungan Unit Ekuivalen Metode Rata-Rata
Departemen Pemotongan
Perhitungan unit ekuivalen metode rata-rata untuk departemen pemotongan mempertimbangkan persentase penyelesaian untuk setiap elemen biaya (Bahan Baku – M, Tenaga Kerja Langsung – L, dan Overhead Pabrik – OH) baik untuk unit yang selesai maupun unit dalam proses (BDP) akhir. Rumusnya sederhana: (Unit Selesai) + (Unit BDP Akhir x % Penyelesaian).
Pertama, kita hitung unit ekuivalen untuk Bahan Baku (M): Unit selesai adalah 450, ditambah dengan unit BDP akhir (150) dikalikan persentase penyelesaian (50%), menghasilkan 525 unit.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya, unit ekuivalen Tenaga Kerja Langsung (L): Unit selesai (450) ditambah unit BDP akhir (150) dikalikan persentase penyelesaian (10%), menghasilkan 465 unit.
Terakhir, unit ekuivalen Overhead Pabrik (OH): Unit selesai (450) ditambah unit BDP akhir (150) dikalikan persentase penyelesaian (30%), menghasilkan 495 unit.
Departemen Pencetakan
Proses perhitungan untuk departemen pencetakan serupa dengan departemen pemotongan. Kita gunakan rumus yang sama, (Unit Selesai) + (Unit BDP Akhir x % Penyelesaian).
Untuk Bahan Baku (M), unit ekuivalen adalah 615 unit (525 unit selesai + (100 unit x 90% penyelesaian BDP akhir)).
Unit ekuivalen Tenaga Kerja Langsung (L) adalah 585 unit (525 unit selesai + (100 unit x 60% penyelesaian BDP akhir)).
Unit ekuivalen Overhead Pabrik (OH) juga 585 unit (525 unit selesai + (100 unit x 60% penyelesaian BDP akhir)).
Perhitungan Unit Ekuivalen Metode FIFO
Metode FIFO (First-In, First-Out) menghitung unit ekuivalen dengan cara yang berbeda dari metode rata-rata. Metode ini mengasumsikan bahwa unit yang pertama masuk adalah yang pertama keluar.
Departemen Pemotongan
Perhitungan unit ekuivalen dengan metode FIFO untuk departemen pemotongan meliputi beberapa langkah. Pertama, kita hitung unit yang telah selesai dari BDP awal: 100 unit x (100% – 70%) = 30 unit. Kemudian, kita tambahkan unit yang dimulai dan diselesaikan: 450 – 100 = 350 unit. Terakhir, kita hitung unit ekuivalen dari BDP akhir: 150 unit x 50% = 75 unit. Total unit ekuivalen Bahan Baku (M) menjadi 455 unit (30 + 350 + 75).
Perhitungan serupa dilakukan untuk Tenaga Kerja Langsung (L) dan Overhead Pabrik (OH), menghasilkan 435 unit dan 445 unit, berturut-turut.
Departemen Pencetakan
Proses perhitungan unit ekuivalen metode FIFO untuk departemen pencetakan juga mengikuti langkah-langkah serupa.
Untuk Bahan Baku (M), kita pertama kali menghitung unit yang selesai dari BDP awal (160 x (100%-30%)=112), kemudian unit yang dimulai dan diselesaikan (525 – 160 = 365), dan terakhir unit dalam proses akhir (100 x 90% = 90). Total unit ekuivalen Bahan Baku (M) adalah 567 unit (112 + 365 + 90).
Perhitungan serupa untuk Tenaga Kerja Langsung (L) dan Overhead Pabrik (OH) menghasilkan masing-masing 569 unit dan 569 unit.
Kesimpulan
Tabel di bawah ini merangkum hasil perhitungan unit ekuivalen untuk kedua departemen menggunakan metode rata-rata dan FIFO. Perbedaan hasil antara kedua metode ini mencerminkan perbedaan asumsi dasar dalam metode perhitungan. Metode rata-rata mengasumsikan penyelesaian yang merata, sedangkan FIFO mengasumsikan urutan penyelesaian.
| Metode | Departemen | Bahan Baku (M) | Tenaga Kerja (L) | Overhead (OH) |
|————–|—————–|—————–|——————–|—————-|
| Rata-rata | Pemotongan | 525 | 465 | 495 |
| | Pencetakan | 615 | 585 | 585 |
| FIFO | Pemotongan | 455 | 435 | 445 |
| | Pencetakan | 567 | 569 | 569 |
Penting untuk memilih metode perhitungan yang sesuai dengan karakteristik produksi dan kebutuhan informasi perusahaan. Dalam konteks PT. Pantang Mundur, pemilihan metode akan berdampak pada perhitungan biaya produksi dan pengambilan keputusan selanjutnya. Analisis lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan metode yang paling akurat dan relevan.