Ekonomi

Tak Lagi Impor, Indonesia Bikin Harga Beras Dunia Anjlok

SwaraWarta.co.id – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan bahwa turunnya harga beras dunia saat ini salah satunya karena Indonesia sudah tidak lagi mengimpor beras.

Menurut Sudaryono, Indonesia selama ini adalah pembeli beras impor terbesar di dunia, sehingga ketika Indonesia menghentikan impor, terjadi kelebihan pasokan (oversupply) di pasar global.

“Kalau tren beras dunia menurun, karena pelanggan utama dan yang paling banyak membelinya tidak melakukan impor lagi yaitu Indonesia. Jadi faktor Indonesia tidak impor beras, bagi komoditas beras dunia ini sangat berpengaruh, karena kita adalah salah satu pelanggan impor dengan kuantitas yang terbesar,” ujar Sudaryono di Karawang, Jawa Barat, Kamis.

Meski harga beras dunia turun, harga beras di Indonesia tetap stabil. Sebab, semua kebutuhan beras dalam negeri dipenuhi dari hasil produksi petani lokal. Ia menambahkan bahwa tahun ini panen padi sangat melimpah.

Sudaryono juga mengapresiasi peran besar Perum Bulog dalam menyerap hasil panen petani.

Karena produksi padi yang melebihi perkiraan, Bulog bahkan menyewa berbagai gudang tambahan, termasuk gudang milik polisi, TNI, dan kepala desa agar bisa menampung lebih banyak beras.

“Bulog ini sudah luar biasa, tapi tadi disampaikan, ternyata panennya jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan. Sehingga kita berharap, ini gudangnya sudah penuh semua, bahkan sudah menyewa gudang, pinjam gudang seperti meminjam gudang polisi dan tentara yang tidak terpakai bahkan gudangnya kepala desa, kita sudah sisir semua gudang supaya bisa menyerap hasil panen petani lebih banyak. Sudah kita kerjakan itu,” kata Sudaryono.

 

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa petani Indonesia sangat berjasa dalam menurunkan harga beras dunia.

Dengan tidak mengimpor dan meningkatkan produksi dalam negeri, Indonesia ikut menjaga stabilitas pasokan dan harga beras global.

Amran menyebut harga beras dunia kini turun menjadi sekitar 390 dolar AS per ton, dari sebelumnya 460 dolar AS per ton saat Indonesia masih aktif impor.

Stok beras nasional saat ini mencapai 3,7 juta ton, dan ditargetkan mencapai 4 juta ton dalam 15–20 hari ke depan berkat panen raya yang berjalan lancar.

Amran menyebut pencapaian ini sebagai sejarah baru dalam pengelolaan pangan Indonesia, dan menegaskan bahwa petani adalah pahlawan pangan bagi bangsa.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Mudah dan Gak Ribet! Cara Mengatasi IG yang Tidak Bisa Live yang Perlu Kamu Tahu

SwaraWarta.co.id – Ada banyak cara mengatasi IG yang tidak bisa live. Pernahkah Anda bersemangat ingin…

19 hours ago

Kenapa Tangan Sering Kesemutan? Kenali Penyebab dan Solusinya!

SwaraWarta.co.id – Kenapa tangan sering kesemutan? Pernahkah Anda terbangun di tengah malam dengan sensasi tangan…

23 hours ago

Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam? Simak Penjelasannya!

SwaraWarta.co.id - Masa bercocok tanam, sering disebut juga periode Neolitikum, merupakan salah satu tonggak terpenting…

1 day ago

Download Twibbon Milad Muhammadiyah 2025 dan Cara Menggunakannya untuk Semarakkan HUT ke-113

SwaraWarta.co.id – Download Twibbon Millad Muhammadiyah 2025. Setiap tanggal 18 November, warga dan simpatisan Muhammadiyah memperingati Milad atau…

1 day ago

Air Permukaan Laut Terus Naik, Jakarta Terancam Akan Tenggelam

SwaraWarta.co.id- Ibu kota Indonesia ini tidak hanya menghadapi masalah banjir tahunan, tetapi juga ancaman yang…

1 day ago

SEORANG Dosen Psikologi Ingin Mengetahui Apakah Rata-Rata Lama Tidur Mahasiswa Di Kampus X Sudah Sesuai Rekomendasi Kesehatan, Yaitu 7 Jam Per Malam

Seorang dosen psikologi ingin mengetahui apakah rata-rata lama tidur mahasiswa di kampus X sudah sesuai…

1 day ago