SwaraWarta.co.id – Bupati Sidoarjo, Subandi, turun langsung menyusuri Sungai Mbah Gepuk untuk mencari tahu penyebab banjir yang sering terjadi di wilayah Tanggulangin dan Candi.
Dari hasil pantauannya, ia menemukan bahwa banyak bagian sungai yang dangkal karena tertutup tanaman liar seperti eceng gondok dan kangkung. Hal inilah yang menyebabkan aliran air menjadi tersumbat dan mudah meluap saat hujan.
“Banyak aliran sungai yang mengalami pendangkalan yang disebabkan tertutup tumbuhan seperti eceng gondok dan kangkung, ini yang menyebabkan aliran sungai tidak lancar,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Subandi menargetkan pengerukan sungai sepanjang 2,5 kilometer selesai pada Juli mendatang, lalu dilanjutkan dengan tahap berikutnya sepanjang 3,8 kilometer.
Selain itu, ia juga berencana membangun bendungan (DAM) di daerah Kedungpeluk untuk mengurangi risiko banjir.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 37 miliar untuk mengatasi banjir di Sidoarjo. Subandi berharap dengan bantuan dana tersebut, masalah banjir bisa segera tertangani dan tidak terulang kembali di masa depan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, menjelaskan bahwa sungai di Sidoarjo sebenarnya masih mampu menampung air hujan hingga 70 mm.
Namun, jika hujan turun lebih deras dari itu, air bisa meluap ke permukiman warga dan jalan raya.
Dengan langkah-langkah yang sedang dilakukan, pemerintah daerah optimis dapat mengurangi dampak banjir di wilayah Sidoarjo.