Lana Saria, seorang Komisaris PT Gag Nikel, menjadi sorotan publik menyusul isu kerusakan lingkungan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang dikaitkan dengan aktivitas pertambangan perusahaan tersebut. Nama Lana Saria menarik perhatian karena posisinya yang ganda.
Ia bukan hanya Komisaris PT Gag Nikel, tetapi juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Informasi ini dikonfirmasi oleh situs resmi Kementerian ESDM pada 9 Juni 2025.
Lebih lanjut, pemberitaan menyebutkan bahwa Lana Saria merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia bahkan pernah menduduki posisi yang lebih tinggi di Kementerian ESDM sebelum menjabat sebagai Staf Ahli.
Lana Saria memiliki rekam jejak panjang di Kementerian ESDM, khususnya di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba). Ia memulai karirnya sebagai Inspektur Tambang sejak tahun 1998.
Sepanjang kariernya, Lana Saria banyak berkecimpung di Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba. Pengalamannya yang luas di bidang pertambangan ini menjadi sorotan mengingat kontroversi yang melingkupi PT Gag Nikel.
Penunjukan Lana Saria sebagai Komisaris PT Gag Nikel dan posisinya di Kementerian ESDM menimbulkan pertanyaan mengenai potensi konflik kepentingan. Transparansi dan tata kelola yang baik dalam perusahaan tambang menjadi krusial untuk mencegah kerusakan lingkungan.
Aktivitas pertambangan nikel PT Gag Nikel di Raja Ampat telah memicu kekhawatiran akan dampak lingkungan. Raja Ampat dikenal sebagai kawasan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan destinasi wisata populer.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa aktivitas pertambangan PT Gag Nikel tidak berdampak signifikan terhadap ekosistem Raja Ampat karena lokasinya yang jauh dari area pariwisata, sekitar 30-40 km dari Piaynemo.
Namun, pernyataan ini tetap menimbulkan perdebatan. Studi lingkungan yang independen dan komprehensif diperlukan untuk menilai dampak sebenarnya dari aktivitas pertambangan tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.
Perlu dilakukan kajian lingkungan hidup yang independen dan transparan untuk memastikan aktivitas pertambangan PT Gag Nikel tidak merusak ekosistem Raja Ampat. Partisipasi publik dan keterbukaan informasi sangat penting dalam proses ini.
Kejelasan mengenai peran Lana Saria dalam pengawasan aktivitas pertambangan PT Gag Nikel juga perlu diungkap. Hal ini penting untuk memastikan tidak adanya konflik kepentingan dan menjaga akuntabilitas pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam.
Pemerintah perlu memastikan penerapan standar lingkungan yang ketat dan pengawasan yang efektif terhadap aktivitas pertambangan untuk melindungi lingkungan dan keberlanjutan sektor pariwisata di Raja Ampat.
Kabar duka menyelimuti keluarga besar Ustadz Yahya Waloni dan umat Islam di Indonesia. Ustadz Yahya…
PT Gag Nikel, perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya, menyatakan…
Wardah, didirikan pada tahun 1995 oleh Nurhayati Subakat, telah mencapai kesuksesan luar biasa sebagai pionir…
PT. Pantang Mundur adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dua jenis produk: produk utama dan produk…
Kos kualitas (quality cost) merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memastikan produk atau jasa…
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu’ti, menyatakan dukungannya terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung)…