SwaraWarta.co.id – Banyak orang masih mencari arti pegat dalam hitungan Jawa karena ingin mengetahui nasib hubungan mereka berdasarkan primbon.
Primbon sendiri adalah kitab warisan leluhur yang berisi berbagai ramalan, termasuk tentang jodoh, watak, dan rezeki seseorang.
Apa Itu Weton?
Dalam primbon, ramalan biasanya didasarkan pada weton, yaitu gabungan antara hari lahir (seperti Senin, Selasa, Rabu, dst) dan hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari kombinasi weton ini, bisa diketahui sifat, keberuntungan, bahkan kecocokan jodoh seseorang.
Salah satu hasil dari perhitungan weton jodoh adalah pegat. Lalu, apa sebenarnya arti pegat ini?
Arti Pegat dalam Hitungan Jawa
Dalam perhitungan jodoh menurut primbon Jawa, ada empat hasil utama, yaitu sri, dadi, palang, dan pegat.
Pegat secara harfiah berarti berpisah atau cerai. Jika hasil perhitungan jodoh menunjukkan pegat, maka hubungan pasangan tersebut diyakini akan banyak menghadapi cobaan.
Kalau mereka tidak mampu menghadapi tantangan itu, maka hubungan bisa saja berakhir dengan perceraian.
Namun, ini bukanlah takdir mutlak—banyak pasangan tetap bahagia meski hasil perhitungannya “pegat,” karena hubungan juga dipengaruhi oleh usaha, komunikasi, dan komitmen.
Arti Hasil Weton Jodoh Lainnya
Berikut penjelasan dari tiga hasil weton jodoh lainnya selain pegat:
1. Sri
Pasangan dengan hasil “sri” dipercaya sangat cocok dan berjodoh. Hubungan mereka cenderung harmonis, dan mereka biasanya mendapatkan banyak rezeki.
2. Dadi
Pasangan ini juga cocok satu sama lain. Hubungan mereka berjalan baik dan stabil, meskipun kehidupan rumah tangga mereka mungkin tidak terlalu istimewa.
3. Palang
Artinya hubungan pasangan ini akan banyak menemui halangan, seperti tidak direstui orang tua, masalah keuangan, atau gangguan lainnya.
Ada dua cara umum untuk menghitung kecocokan jodoh menurut weton:
1. Berdasarkan Hari Sial
Cara ini dilakukan dengan menjumlahkan nilai hari dan pasaran seseorang. Hasil penjumlahan itu akan menunjukkan hari sialnya. Jika pasanganmu lahir di hari tersebut, maka sebaiknya dihindari.
Contoh:
Seseorang lahir di Selasa Pahing. Nilai hari Selasa adalah 3 dan Pahing adalah 9, jadi totalnya 12. Menurut perhitungan, angka ini menunjukkan bahwa hari sialnya adalah Senin Wage. Jadi, disarankan untuk tidak berjodoh dengan orang yang lahir di hari itu.
2. Menjumlahkan Neptu Pasangan
Cara lain adalah dengan menjumlahkan nilai weton dari masing-masing pasangan.
Contoh:
Pria lahir di Rabu Pon → Rabu (nilai 7) + Pon (3) = 10
Wanita lahir di Selasa Pahing → Selasa (3) + Pahing (9) = 12
Jumlahkan keduanya: 10 + 12 = 22
Bagi dengan 4: 22 ÷ 4 = sisa 2 → Hasil ini berarti dadi, yaitu pasangan yang cocok.
Hitungan weton memang masih dipercaya sebagian masyarakat Jawa sebagai panduan dalam memilih pasangan hidup.
Namun, perlu diingat bahwa hasil hitungan ini bukanlah penentu utama kebahagiaan rumah tangga. Usaha, komunikasi, dan kepercayaan tetap menjadi kunci dalam membangun hubungan yang langgeng.