Profil Lana Saria, Komisaris PT Gag Nikel yang Ramai Disorot karena Aktivitas Tambang di Raja Ampat

- Redaksi

Monday, 9 June 2025 - 19:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kontroversi tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, telah membawa sorotan tajam kepada Lana Saria, salah satu Komisaris PT Gag Nikel. Aktivitas pertambangan tersebut menuai kecaman luas karena dikhawatirkan akan merusak ekosistem yang rapuh di wilayah tersebut. Banyak pihak mempertanyakan dampak lingkungan jangka panjang dari operasi pertambangan ini.

Perhatian publik tertuju pada Lana Saria karena posisinya di perusahaan yang terlibat langsung dalam kegiatan pertambangan yang kontroversial tersebut. Nama beliau menjadi trending topic di berbagai media sosial, menunjukkan keprihatinan masyarakat akan potensi kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.

Berbagai artikel berita dan laporan investigasi telah mengulas dampak negatif dari aktivitas tambang nikel di Raja Ampat. Kerusakan terumbu karang, pencemaran air laut, dan gangguan terhadap kehidupan masyarakat lokal menjadi beberapa poin penting yang disoroti.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Profil Lengkap Lana Saria

Lana Saria, lahir di Solo pada 13 Oktober 1968, memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang lingkungan. Beliau menyelesaikan pendidikan SMA di SMAN 70 Bulungan Jakarta, kemudian meraih gelar Sarjana Biologi di Universitas Nasional Jakarta.

Baca Juga :  KPU Ponorogo Kembalikan Sisa Dana Pilkada Rp4,4 Miliar, Ini Rencana Penggunaannya Selanjutnya

Pendidikannya berlanjut ke jenjang pascasarjana dengan gelar Magister Ilmu Lingkungan dari Universitas Indonesia, dan kemudian gelar Doktor (S3) di bidang Urban and Environmental Engineering dari Kyushu University, Jepang. Latar belakang akademiknya yang kuat menunjukkan pemahaman mendalam tentang isu-isu lingkungan.

Karier Lana Saria sangat gemilang di bidang pertambangan dan lingkungan. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, sebelumnya menjabat Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, dan Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam di Kementerian yang sama. Pengalamannya yang luas di pemerintahan memberikan wawasan yang mendalam tentang regulasi dan kebijakan terkait pertambangan.

Saat ini, Lana Saria menjabat sebagai Komisaris PT Gag Nikel, sebuah posisi yang semakin menyita perhatian publik mengingat kontroversi tambang nikel di Raja Ampat. Perlu dikaji lebih dalam bagaimana peran beliau dalam pengambilan keputusan perusahaan terkait praktik pertambangan yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Perguruan Silat Trenggalek Deklarasi Damai, Komitmen Jaga Keamanan Pasca-Insiden Polsek Watulimo

Dampak Tambang Nikel di Raja Ampat

Raja Ampat dikenal sebagai surga biodiversitas bawah laut dan memiliki nilai ekologis yang sangat tinggi. Aktivitas pertambangan nikel dikhawatirkan akan merusak ekosistem laut yang unik dan langka ini. Potensi kerusakan ini menimbulkan keresahan luas, mengingat dampaknya yang bisa bersifat permanen dan irreversibel.

Selain kerusakan lingkungan, aktivitas pertambangan juga berpotensi menimbulkan konflik sosial. Masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya alam di Raja Ampat bisa terdampak secara ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, penting untuk memastikan adanya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait proyek pertambangan.

Pemerintah perlu mengambil peran yang lebih aktif dalam mengawasi dan mengatur aktivitas pertambangan di Raja Ampat. Regulasi yang ketat dan penegakan hukum yang tegas sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut dan melindungi kepentingan masyarakat lokal. Evaluasi menyeluruh atas dampak lingkungan dan sosial dari proyek pertambangan ini juga sangat diperlukan.

Baca Juga :  Bansos April 2025 Cair! Ini Cara Cek PKH dan BPNT Secara Online dan Offline

Perlu ditekankan bahwa pembangunan ekonomi harus sejalan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam harus dilakukan secara bertanggung jawab dan memperhatikan dampak jangka panjangnya terhadap lingkungan dan masyarakat. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin global dalam pembangunan berkelanjutan, dan kasus Raja Ampat ini menjadi ujian nyata bagi komitmen tersebut.

Ke depannya, transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam mengatasi isu ini. Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, dan perusahaan pertambangan harus bertanggung jawab penuh atas dampak lingkungan dan sosial dari operasinya. Hanya dengan pendekatan yang berimbang dan berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Berita Terkait

Belum Punya KKS Tenang, PT Pos Mulai Salurkan Bansos PKH & BPNT untuk KPM Non Rekening, Simak Jadwal Resminya
5 Bansos Siap Cair Mulai 12 September 2025, Simak Jadwal Lengkap dan Cara Cek Status Penerima Sesuai Data KPM
Bansos PKH dan BPNT September 2025 Tak Cair, Banyak KPM Terkejut: Simak Penyebab Utama yang Sering Tidak Terungkap
KPM Bansos Terancam Diblokir Jika Lakukan Hal Ini, Simak Imbauan Agar Bantuan PKH & BPNT Tetap Aman dan Tepat Sasaran
Kabar Terbaru Bansos 12 September 2025, Penerima PKH dan BPNT Berpeluang Dapat Rp2 Juta Ditambah Tambahan Rp400 Ribu
Update Jadwal Pencairan Tahap 3 Bansos PKH dan BPNT September 2025, Berlaku Minggu Kedua Lengkap dengan Imbauan untuk KPM
Kabar Baik! Penerima PKH & BPNT September 2025 Dapat Kejutan Baru Setelah BLT Rp1,2 Juta, Berikut Bansos Tambahan yang Cair
KPM Jangan Panik, Bansos PKH & BPNT September 2025 Masih Bisa Dicairkan: Simak Tips Agar Bantuan Tidak Hilang di Tahap 4
Tag :

Berita Terkait

Friday, 12 September 2025 - 20:31 WIB

Belum Punya KKS Tenang, PT Pos Mulai Salurkan Bansos PKH & BPNT untuk KPM Non Rekening, Simak Jadwal Resminya

Friday, 12 September 2025 - 20:16 WIB

5 Bansos Siap Cair Mulai 12 September 2025, Simak Jadwal Lengkap dan Cara Cek Status Penerima Sesuai Data KPM

Friday, 12 September 2025 - 20:01 WIB

Bansos PKH dan BPNT September 2025 Tak Cair, Banyak KPM Terkejut: Simak Penyebab Utama yang Sering Tidak Terungkap

Friday, 12 September 2025 - 19:46 WIB

KPM Bansos Terancam Diblokir Jika Lakukan Hal Ini, Simak Imbauan Agar Bantuan PKH & BPNT Tetap Aman dan Tepat Sasaran

Friday, 12 September 2025 - 19:31 WIB

Kabar Terbaru Bansos 12 September 2025, Penerima PKH dan BPNT Berpeluang Dapat Rp2 Juta Ditambah Tambahan Rp400 Ribu

Berita Terbaru