swarawarta.co.id – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah bersiap menghadapi fase penting dalam kepemimpinannya.
Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, mengungkapkan bahwa partainya berencana menggelar Pemilu Raya sebagai mekanisme demokratis untuk menentukan ketua umum yang baru.
Langkah ini membuka kemungkinan hadirnya sosok baru yang akan menggantikan posisi Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pernyataannya, Raja Juli menegaskan bahwa penyelenggaraan Pemilu Raya merupakan bentuk komitmen PSI dalam menjunjung prinsip partisipasi anggota.
“Sangat mungkin, sangat mungkin (terpilih Ketum baru pengganti Kaesang). Asal visi dan misi sama dan pada saat mendaftar menjadi anggota PSI, kita menerima,” kata Raja Juli kepada wartawan di GKI Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (31/5/2025).
“Jadi tidak lagi elitis, diputuskan oleh Ketua Umum dan Sekjen, nego-nego politik di ruang-ruang sempit, ya, tapi justru tanya kembali ke anggota,” imbuhnya.
Raja Juli memaparkan bahwa Pemilu Raya PSI mengacu pada tiga prinsip utama. Pertama, proses ini adalah bentuk penguatan demokrasi internal partai.
Dengan memberikan ruang bagi seluruh anggota untuk memilih langsung pemimpin partainya, PSI berharap menciptakan iklim yang lebih terbuka dan inklusif di tubuh organisasi.
Kedua, Pemilu Raya ini sekaligus menjadi wujud transparansi dalam pengambilan keputusan penting.
Bagi PSI, keterlibatan akar rumput tidak hanya relevan dalam pemilu nasional, tetapi juga dalam dinamika internal partai.
Hal ini sejalan dengan semangat PSI sejak awal berdiri: membangun politik yang bersih, progresif, dan terbuka.
Ketiga, sebagai bagian dari strategi jangka panjang, PSI berencana membangun sebuah platform voting berbasis daring.
Platform ini nantinya menjadi sarana bagi anggota dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi langsung dalam proses pengambilan keputusan besar partai, termasuk pemilihan ketua umum.
Dengan sistem ini, PSI ingin memastikan bahwa suara anggota tetap relevan meskipun mereka tersebar di berbagai wilayah.
Rencana Pemilu Raya ini sekaligus memperkuat spekulasi bahwa akan ada pergantian di pucuk pimpinan PSI.
Saat ini, Kaesang Pangarep masih menjabat sebagai Ketua Umum.
Namun, Raja Juli tidak menampik bahwa sosok baru bisa saja terpilih melalui mekanisme ini.
Salah satu hal yang menarik dari rencana ini adalah penggunaan teknologi dalam sistem pemilihan internal.
Dengan pengembangan platform voting online, PSI berusaha mengakomodasi kebutuhan zaman sekaligus menjangkau basis anggota yang luas dan beragam.
Langkah ini bukan hanya efisien, tapi juga menjadi terobosan dalam penerapan digitalisasi dalam partai politik.
Rencana ini diharapkan tidak hanya sekadar seremonial, tetapi benar-benar menjadi alat perubahan bagi pengelolaan partai.
PSI ingin memberikan contoh bahwa partai politik bisa menjadi wadah demokrasi yang modern dan transparan, bukan sekadar struktur hierarkis yang elitis.