Konflik Indonesia dan Malaysia Soal Blok Ambalat
SwaraWarta.co.id – Sengketa perbatasan maritim antara Indonesia dan Malaysia di Blok Ambalat kembali mencuat setelah sekian lama mengalami pasang surut.
Wilayah strategis yang berlokasi di Laut Sulawesi ini menjadi titik perselisihan berkelanjutan antara kedua negara sejak tahun 1969, ketika perjanjian tapal batas landas kontinen pertama kali ditandatangani.
Blok Ambalat merupakan wilayah perairan seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di sebelah timur Pulau Borneo, tepatnya di Laut Sulawesi atau Selat Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wilayah ini mengandung cadangan minyak sekitar 62 juta barel dan gas alam sebesar 348 juta meter kubik, menjadikannya lokasi yang sangat strategis secara ekonomi.
Malaysia menyebut sebagian wilayah ini sebagai Block ND6 dan Block ND7, sementara Indonesia mengklaim kedaulatan penuh berdasarkan hukum internasional.
Berdasarkan UNCLOS 1982, Indonesia memiliki kedaulatan yang jelas atas Blok Ambalat, berbeda dengan sengketa sebelumnya terkait Pulau Sipadan dan Ligitan.
Konflik Blok Ambalat merupakan sengketa antara Indonesia dan Malaysia yang memperebutkan klaim atas perairan di wilayah Sulawesi yang menyimpan kekayaan migas cukup besar. Perselisihan ini tidak hanya menyangkut aspek kedaulatan wilayah, tetapi juga potensi ekonomi yang sangat menggiurkan dari kandungan sumber daya alam di dalamnya.
Ketegangan semakin meningkat karena kedua negara sama-sama mengklaim hak eksploitasi atas wilayah tersebut. Indonesia berpegang pada prinsip-prinsip hukum laut internasional, sementara Malaysia berusaha mempertahankan klaimnya melalui berbagai pendekatan diplomatik dan legal.
Meski konflik terus berlanjut, kedua negara terus berupaya menyelesaikan sengketa melalui jalur diplomatik. Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Malaysia bahkan telah sepakat untuk menyelesaikan konflik Ambalat dengan pendekatan pemanfaatan laut secara bersama pada pertengahan 2025.
Penyelesaian sengketa Blok Ambalat memerlukan komitmen tinggi dari kedua negara untuk mencari solusi win-win solution yang menguntungkan semua pihak. Mengingat nilai strategis dan ekonomis wilayah ini, diplomasi yang konstruktif menjadi kunci utama dalam meredam ketegangan dan mencapai kesepakatan yang berkelanjutan.
Ke depannya, Indonesia dan Malaysia diharapkan dapat menemukan formula penyelesaian yang tidak hanya menjaga hubungan bilateral tetapi juga memastikan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal untuk kemakmuran rakyat kedua negara.
SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia? Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset…
SwaraWarta.co.id - Bermain Roblox menjadi jauh lebih menyenangkan ketika kamu bisa berkomunikasi langsung dengan teman-temanmu…
SwaraWarta.co.id - Rudal Khan, produk unggulan dari perusahaan pertahanan Turki Roketsan, telah menarik perhatian dunia…
SwaraWarta.co.id – Berapa gaji PPPK paruh waktu 2025? Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh…
SwaraWarta.co.id - Apa pengertian manusia merdeka menurut KI Hajar Dewantara? Istilah manusia merdeka sering kali…
SwaraWarta.co.id - Verifikasi dan Validasi (Verval) Ijazah di Info GTK merupakan proses wajib yang harus…