SwaraWarta.co.id – Jelaskan hakikat manusia menurut pandangan filsafat serta uraikan martabat manusia dan faktor yang dapat menjaganya?
Hakikat manusia menurut pandangan filsafat adalah inti terdalam atau esensi yang membuat manusia menjadi dirinya sendiri dan membedakannya dari makhluk lain.
Para filsuf menyajikan beragam pandangan, namun umumnya melihat manusia sebagai makhluk dwi-tunggal, terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa/akal).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Inti hakikat manusia sering diidentifikasi melalui predikat:
- Homo Sapiens (Makhluk Berpikir/Berbudi): Manusia memiliki akal dan rasio untuk mencari kebenaran, mengembangkan ilmu, dan menciptakan kebudayaan. Inilah yang menjadi tolok ukur utama yang membedakannya dengan hewan (Animal Rationale).
- Homo Laquens (Makhluk Berbahasa): Kemampuan menciptakan dan menggunakan bahasa untuk menyampaikan pikiran dan perasaan.
- Homo Religius (Makhluk Beragama): Memiliki kesadaran dan kemampuan spiritual untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai agama, yang juga mengangkat harkat dan martabatnya.
- Zoon Politicon (Makhluk Sosial): Manusia hidup bermasyarakat dan berinteraksi.
Martabat Manusia dan Faktor Penjaganya
Martabat manusia adalah nilai inheren, luhur, dan mutlak yang melekat pada setiap individu, semata-mata karena kemanusiaannya. Ini mencerminkan harga diri dan kedudukan tertinggi manusia di antara ciptaan lain. Martabat membuat manusia harus dihormati dan dihargai serta tidak boleh dijadikan alat (instrumen) bagi kepentingan orang lain. Prinsip ini menjadi basis normatif bagi Hak Asasi Manusia (HAM) universal.
Faktor-Faktor yang Menjaga Martabat Manusia
Martabat manusia yang luhur ini rentan dilecehkan, sehingga perlu dijaga melalui beberapa faktor utama:
- Penggunaan Akal dan Moralitas: Menjaga martabat diri dengan selalu bertindak berdasarkan akal budi dan etika yang benar. Perbuatan yang tidak bermoral atau merugikan diri sendiri (misalnya, penyalahgunaan potensi) akan merendahkan martabat.
- Tanggung Jawab: Menjalankan fungsi sebagai individu dan anggota masyarakat dengan penuh tanggung jawab, termasuk tanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan lingkungan. Kesadaran akan tanggung jawab ini mencerminkan kematangan diri.
- Hukum dan Keadilan: Kehadiran hukum dan penegakan keadilan dalam masyarakat adalah faktor eksternal penting. Hukum berfungsi melindungi hak-hak dasar dan memastikan setiap orang diperlakukan setara, mencegah pelecehan martabat oleh pihak lain.
- Penghargaan dari Sesama: Martabat tetap membutuhkan penghargaan dan pengakuan dari orang lain. Masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi, kesetaraan, dan kasih sayang akan memastikan martabat setiap anggotanya terpelihara.
Dengan memahami dan mengamalkan hakikat serta menjaga faktor-faktor ini, manusia dapat mencapai keseimbangan hidup yang harmonis dan bermartabat.