SwaraWarta.co.id – Belut, hewan air tawar yang licin dan sering dijumpai di sawah, selalu menarik untuk dibahas, terutama mengenai proses perkembangbiakannya yang unik.
Bagi Anda yang tertarik pada budidaya atau sekadar ingin tahu, memahami cara belut berkembang biak adalah kunci.
Belut Berkembang Biak dengan Bertelur (Ovipar)
Pertanyaan mendasar tentang bagaimana belut bereproduksi dijawab dengan: Belut berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Proses ini biasanya terjadi di sarang khusus yang mereka bangun dari lumpur dan vegetasi di tepian air atau tengah sawah.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Belut betina akan mengeluarkan telur-telur yang kemudian dibuahi oleh belut jantan. Uniknya, sarang ini seringkali dilengkapi dengan gelembung udara, yang diduga berfungsi untuk menjaga kelembapan dan kadar oksigen bagi telur-telur yang sedang berkembang. Telur belut ini umumnya akan menetas dalam waktu sekitar $9$ hingga $10$ hari.
Keunikan Belut: Mampu Berubah Jenis Kelamin (Transgender)
Salah satu fakta paling mencengangkan tentang cara belut berkembang biak adalah kemampuan mereka untuk berubah jenis kelamin (hermafrodit sekuensial) seiring bertambahnya usia.
- Pada fase awal kehidupannya (biasanya di bawah $10$ bulan), mayoritas belut akan berfungsi sebagai betina.
- Setelah melewati usia tertentu, umumnya lebih dari $10$ bulan, belut betina akan mengalami perubahan jenis kelamin dan berkembang menjadi jantan.
Fenomena alam ini memastikan bahwa populasi belut selalu memiliki keseimbangan antara jantan dan betina yang siap bereproduksi, mendukung kelangsungan hidup spesies. Proses kawin kemudian terjadi antara belut betina yang lebih muda dengan belut jantan yang lebih tua.
Implikasi dalam Budidaya
Memahami cara belut berkembang biak ini sangat penting dalam budidaya. Peternak harus memastikan:
- Ketersediaan Indukan: Mencampurkan belut yang lebih kecil (betina) dengan belut yang lebih besar (jantan) untuk memaksimalkan pemijahan.
- Media yang Ideal: Menyediakan media kolam yang berlumpur, mengandung jerami, dan memiliki tanaman air untuk mendukung proses pembuatan sarang dan bertelur.
Dengan mengetahui siklus hidup dan reproduksi belut, Anda bisa meningkatkan keberhasilan budidaya dan menjaga populasi mereka, baik di alam liar maupun di kolam budidaya.














