SwaraWarta.co.id – Mengapa penting mempertimbangkan kondisi peserta didik dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional? Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) telah diakui sebagai pendekatan kunci untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup siswa.
Namun, kesuksesan PSE tidak hanya bergantung pada kurikulum yang bagus, melainkan pada sejauh mana guru mempertimbangkan kondisi peserta didik yang unik dan beragam.
Memahami latar belakang setiap siswa bukanlah hal opsional, melainkan fondasi utama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
1) Setiap Anak Membawa “Bagasi” yang Berbeda
Setiap siswa datang ke kelas dengan kondisi emosional, sosial, dan latar belakang keluarga yang berbeda. Seorang anak yang sedang mengalami stres di rumah tidak akan dapat merespons dengan baik materi tentang mengelola emosi jika gurunya tidak memahami kondisinya.
Dengan mengenali “bagasi” ini, guru dapat memberikan dukungan yang tepat sasaran, sehingga intervensi PSE menjadi lebih personal dan efektif. Pendekatan satu untuk semua akan gagal memenuhi kebutuhan individual mereka.
2) Menciptakan Ruang yang Aman dan Inklusif
PSE bertujuan menciptakan lingkungan yang aman secara psikologis. Bagaimana mungkin rasa aman dapat tercipta jika kondisi internal siswa diabaikan? Seorang anak pemalu akan enggan berpartisipasi dalam diskusi kelompok jika merasa dipaksa.
Dengan memperhatikan kondisi mereka seperti rasa malu, kecemasan, atau gaya belajar guru dapat mendesain aktivitas yang inklusif, memungkinkan setiap anak untuk tumbuh dengan percaya diri pada waktunya sendiri.
3) Memaksimalkan Dampak dan Keberlanjutan
PSE yang dipaksakan tanpa empati hanya akan menjadi teori belaka. Ketika guru merespons dengan sensitif terhadap kondisi emosional siswa saat itu misalnya, dengan menunda sesi diskusi berat karena melihat kelas sedang lelah siswa merasa dihargai. Perasaan dipahami inilah yang membuka pintu bagi internalisasi nilai-nilai PSE.
Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan dampaknya lebih berkelanjutan karena menyentuh level personal.
Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional yang sukses bergantung pada kemampuan pendidik untuk “membaca” dan merespons kondisi peserta didik. Ini adalah proses yang menuntut empati, kesabaran, dan observasi yang cermat.
Dengan menempatkan siswa sebagai pusatnya, PSE tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga mempraktikkan langsung nilai empati dan penghargaan terhadap perbedaan, menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga manusiawi secara emosional.