SwaraWarta.co.id – Negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia, dianugerahi posisi geografis yang sangat strategis. Terletak di antara dua benua dan dua samudera, serta dilintasi garis khatulistiwa, potensi yang dimilikinya sungguh luar biasa.
Artikel ini akan mengupas sejauh mana Indonesia telah memanfaatkan potensi geografisnya ini dalam berbagai sektor, dari kemaritiman hingga energi.
Potensi Kemaritiman yang Dimiliki
Sebagai negara kepulauan dengan luas lautan mencapai 5,8 juta km² dan garis pantai sepanjang 81.000 km, kekayaan laut Indonesia adalah aset nasional yang tak ternilai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- Sumber Daya Hayati Laut: Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia diperkirakan mencapai 12,54 juta ton per tahun. Laut Nusantara juga merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati yang mengagumkan, dengan sekitar 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 biota terumbu karang.
- Jalur Perdagangan Global: Posisi Indonesia di antara Samudra Hindia dan Pasifik menjadikannya jalur vital bagi perdagangan internasional. Selat-selat penting seperti Selat Malaka dan Selat Sunda adalah urat nadi perdagangan global, yang seharusnya dapat dimanfaatkan Indonesia untuk menjadi pusat logistik dan distribusi di kawasan Asia Pasifik.
Potensi di Daratan: Pertanian dan Energi Terbarukan
Kondisi geografis Indonesia yang tropis dengan curah hujan dan sinar matahari melimpah memberikan keuntungan di sektor daratan.
- Pertanian Unggulan: Sektor pertanian Indonesia adalah salah satu yang terkuat di dunia. Indonesia dikenal sebagai penghasil utama minyak sawit, cengkih, dan kayu manis, serta produsen penting untuk karet alam, kakao, dan beras. Program food estate juga terus dikembangkan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
- Energi Terbarukan yang Melimpah: Ketersediaan sinar matahari sepanjang tahun, aliran sungai, dan angin memberikan potensi energi terbarukan yang sangat besar. Salah satu kajian menyebutkan total potensi teknisnya bisa mencapai 7.879,4 Gigawatt. Potensi terbesarnya ada pada Energi Surya, yang diperkirakan mencapai 207.898 GWp. Meski demikian, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih jauh dari potensi yang ada, dengan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang pada 2021 baru mencapai 0,20 GWp.
Tantangan dan Upaya ke Depan
Meski potensinya sangat besar, pemanfaatan yang optimal masih menghadapi sejumlah tantangan.
- Dari Laut: Kondisi terumbu karang yang hanya 5,3% dalam kondisi sangat baik mengindikasikan tekanan pada ekosistem laut. Di sisi lain, kekayaan mineral bawah laut di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), seperti timah, nikel, dan tembaga, masih menawarkan peluang besar yang belum sepenuhnya tergarap.
- Dari Energi Terbarukan: Pengembangan energi bersih masih terhambat oleh tingginya biaya produksi, kurangnya dukungan industri dalam negeri, dan kesulitan pendanaan. Pemerintah terus berupaya melalui berbagai kebijakan dan kerja sama internasional, seperti Proyek ACCESS, untuk menyediakan akses energi bersih bagi masyarakat terpencil.
Indonesia telah mulai memanfaatkan potensi geografisnya, terutama dalam sektor perikanan, pertanian, dan sebagai jalur perdagangan.
Namun, di banyak bidang lain, seperti pengelolaan ekosistem laut dan optimalisasi energi terbarukan, masih terdapat jalan panjang untuk mengubah potensi yang luar biasa ini menjadi kemakmuran yang berkelanjutan dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Komitmen yang kuat, investasi dalam infrastruktur dan teknologi, serta pengelolaan yang bijaksana menjadi kunci untuk menjawab pertanyaan sejauh mana Indonesia dapat memanfaatkan potensi geografisnya di masa depan.