SwaraWarta.co.id – Meraba benjolan di area ketiak tentu bisa menimbulkan kecemasan. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua benjolan di ketiak berbahaya.
Kondisi ini sangat umum dan bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi yang memerlukan perhatian medis lebih serius.
Penyebab Umum Benjolan di Ketiak
Berikut adalah beberapa penyebab paling umum munculnya benjolan di area ketiak:
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati): Ini adalah penyebab tersering. Ketiak memiliki kelompok kelenjar getah bening yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Mereka bisa membengkak sebagai respons terhadap infeksi di area terdekat, seperti luka di lengan atau tangan, infeksi kulit, atau bahkan infeksi virus seperti flu. Pembengkakan ini biasanya terasa lunak dan bisa mengecil sendiri saat infeksi sembuh.
- Folikulitis atau Bisul (Furunkel): Infeksi pada folikel rambut akibat bakteri, seringkali karena pencukuran bulu ketiak yang tidak bersih atau gesekan pakaian. Benjolannya biasanya merah, panas, nyeri, dan berisi nanah.
- Kista Epidermal atau Kista Sebasea: Kantong berisi cairan atau material lemak yang tumbuh perlahan di bawah kulit. Terasa seperti bola kecil yang padat dan bisa digerakkan, biasanya tidak nyeri kecuali jika meradang atau terinfeksi.
- Hidradenitis Supurativa: Kondisi peradangan kronis pada kelenjar keringat apokrin, seringkali ditandai dengan benjolan berulang yang nyeri, bisa pecah, dan meninggalkan jaringan parut. Lebih sering terjadi pada area lipatan tubuh seperti ketiak.
- Reaksi Alergi atau Iritasi: Penggunaan deodoran, antiperspiran, sabun, atau produk perawatan kulit baru bisa memicu reaksi kulit yang menyebabkan pembengkakan dan benjolan kecil-kecil yang gatal.
- Lipoma: Tumor jinak dari jaringan lemak. Terasa lunak, bisa digerakkan, dan biasanya tidak nyeri. Tumbuhnya lambat dan umumnya tidak berbahaya.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Meski banyak yang jinak, segera periksakan diri jika benjolan di ketiak Anda:
- Terus membesar atau tidak kunjung mengecil setelah 2-3 minggu.
- Terasa keras, tidak bisa digerakkan, dan memiliki bentuk tidak beraturan.
- Disertai gejala sistemik seperti demam, keringat malam, atau penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
- Muncul tanpa tanda infeksi (tidak merah, tidak nyeri) dan bertahan lama.
- Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker tertentu.
Menemukan benjolan di ketiak memang perlu diwaspadai, tetapi jangan langsung panik. Amati karakteristiknya dan perhatikan perkembangan serta gejala penyertanya. Konsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, apakah itu sekadar infeksi kulit atau sesuatu yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini selalu menjadi kunci penanganan yang optimal.

















