Aktivitas Gunung Merapi Meningkat: 148 Guguran Lava dalam Sepekan

- Redaksi

Sunday, 4 August 2024 - 16:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – dari Yogyakarta diberitakan, hari ini, 4 Agustus 2024, Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Dalam sepekan terakhir, dari tanggal 26 Juli hingga 1 Agustus 2024, tercatat sebanyak 148 kali guguran lava meluncur ke arah barat daya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Kepala BPPTKG atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi,

Agus Budi Santoso, guguran lava tersebut mengarah ke hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.800 meter.

Dalam laporan yang diterima di Yogyakarta pada hari Ahad, Agus menjelaskan bahwa suara guguran terdengar sebanyak 10 kali dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.

Agus juga menyatakan bahwa selain guguran lava, Gunung Merapi juga meluncurkan satu kali awan panas guguran ke hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur 1.000 meter.

BPPTKG mencatat adanya peningkatan aktivitas guguran lava sebanyak 22 kali dibandingkan pekan sebelumnya, yaitu pada periode 19-25 Juli 2024.

Baca Juga :  vivo V50 Lite Siap Rilis di Indonesia 17 April, Tawarkan Baterai Jumbo dalam Bodi Tipis

Pada periode tersebut, guguran lava tercatat muncul sebanyak 126 kali ke arah hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur mencapai 1,9 kilometer.

Agus mengungkapkan bahwa morfologi kubah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan akibat aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lava, dan awan panas guguran.

Sementara itu, morfologi kubah tengah relatif tetap tidak mengalami perubahan. Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.538.700 meter kubik, sedangkan kubah tengah sebesar 2.360.700 meter kubik.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa intensitas kegempaan Merapi selama sepekan terakhir lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.

Dalam beberapa minggu ke belakang ini, Gunung Merapi tercatat sudah mengalami satu kali gempa dan juga awan panas guguran, 114 kali gempa fase banyak, 3 kali gempa frekuensi rendah, 30 kali gempa vulkanik dangkal 735 gempa guguran, serta empat kali gempa tektonik.

Sebagai informasi tambahan, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya pemendekan jarak tunjam sebesar 0,8 cm per hari.

Baca Juga :  Suasana Pagi di Magelang: Sri Mulyani dan Kabinet Prabowo Ikuti Retreat di Akmil

BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang telah ditetapkan sejak November 2020.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, serta di Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.

Selain itu, potensi bahaya juga terdapat di Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, serta di Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 km dari puncak.

Sementara itu, untuk lontaran material vulkanik pada saat terjadi erupsi eksplosif bisa menjangkau hingga radius 3 km dari puncak letusan.

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang meningkat ini menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar kawasan tersebut harus selalu waspada.

Pemerintah dan BPPTKG terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keselamatan.

Baca Juga :  Kemarau Panjang Bikin Tukang Sumur Bor Kebanjiran Job

Meskipun status Siaga atau Level III masih dipertahankan, masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang dan tidak mendekati area rawan bencana.

Keberadaan pos pengamatan dan jalur evakuasi yang telah disiapkan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi situasi darurat jika terjadi peningkatan aktivitas yang lebih signifikan.

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia dan selalu menjadi perhatian utama dalam pemantauan aktivitas vulkanik.

Dengan pemantauan yang ketat dan kesiapsiagaan yang tinggi, diharapkan dampak dari aktivitas vulkanik Gunung Merapi dapat diminimalisir sehingga keselamatan masyarakat dapat terjaga.

Terus pantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui kanal-kanal resmi BPPTKG dan pihak berwenang lainnya agar selalu mendapatkan informasi terkini dan akurat.

Keberhasilan dalam menghadapi ancaman bencana vulkanik ini bergantung pada kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait.***

Berita Terkait

KPK akan Siap Mengawasi Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024
Pekan Raya Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Ini Jadwal Konser Akhir Pekan!
Indomaret Luncurkan Promo JSM dan Mingguan Hari Ini, 20 Juni 2025
OpenAI Hentikan Kerja Sama dengan Scale AI setelah Startup Itu Dapat Investasi dari Meta
Iran Luncurkan Rudal Canggih Sejjil dalam Serangan Terhadap Israel
Warga Negara Asing Asal Suriah Diamankan Imigrasi Ponorogo
Remaja 19 Tahun Tertangkap Mencuri Kambing di Ponorogo
Cak Imin: Pesantren Berperan Penting dalam Mengentaskan Kemiskinan dan Membangun Desa

Berita Terkait

Friday, 20 June 2025 - 16:20 WIB

KPK akan Siap Mengawasi Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

Friday, 20 June 2025 - 16:10 WIB

Pekan Raya Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Ini Jadwal Konser Akhir Pekan!

Friday, 20 June 2025 - 16:05 WIB

Indomaret Luncurkan Promo JSM dan Mingguan Hari Ini, 20 Juni 2025

Friday, 20 June 2025 - 15:51 WIB

OpenAI Hentikan Kerja Sama dengan Scale AI setelah Startup Itu Dapat Investasi dari Meta

Friday, 20 June 2025 - 15:49 WIB

Iran Luncurkan Rudal Canggih Sejjil dalam Serangan Terhadap Israel

Berita Terbaru

KPK akan Siap Mengawasi Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

Berita

KPK akan Siap Mengawasi Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

Friday, 20 Jun 2025 - 16:20 WIB