Iran Siap Hadapi Ancaman Perang dari Israel, Meski Berusaha Hindari Konflik di Timur Tengah

- Redaksi

Wednesday, 23 October 2024 - 18:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.idMenteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa negaranya siap menghadapi setiap ancaman yang dilontarkan oleh Israel, meskipun Iran tidak menginginkan konflik di kawasan Timur Tengah semakin memanas.

Pernyataan ini disampaikan Araghchi saat konferensi pers yang diadakan di Kuwait pada Selasa, 22 Oktober 2024.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Situasi antara Iran dan Israel memang tengah memanas setelah Israel menyuarakan keinginannya untuk membalas serangan rudal yang menargetkan Tel Aviv pada awal Oktober.

Araghchi dengan tegas menyatakan bahwa Iran selalu siap dalam menghadapi segala bentuk ancaman, termasuk kemungkinan serangan militer dari Israel.

Namun, ia juga menekankan bahwa Iran tidak ingin melihat kawasan Timur Tengah kembali terjerumus dalam konflik berskala besar, yang dapat memengaruhi stabilitas regional.

“Negara-negara di sekitar Teluk Persia juga tidak ingin ketegangan ini meningkat, terutama antara Iran dan Israel,” ujar Araghchi, merujuk pada keinginan bersama untuk menjaga perdamaian di kawasan tersebut.

Baca Juga :  Romansa Baru Terbuka: Kim Woo-seok dan Kang Na-eun Resmi Berpacaran

Sebelumnya, pada tanggal 1 Oktober 2024, Tel Aviv diguncang oleh serangan ratusan rudal balistik yang diluncurkan dari arah Iran.

Serangan tersebut menimbulkan kerusakan yang signifikan di sejumlah wilayah Israel, termasuk korban jiwa dan kerugian material yang besar.

Israel menuding Iran sebagai dalang di balik serangan tersebut, yang meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

Setelah serangan itu, Israel langsung menyuarakan ancaman pembalasan dengan skala yang lebih besar, termasuk kemungkinan melancarkan perang terbuka melawan Iran.

Ancaman dari Israel ini tentu memicu reaksi keras dari pihak Iran.

Menurut Araghchi, meskipun Iran tidak menginginkan perang, negara tersebut tidak akan tinggal diam jika Israel memutuskan untuk melancarkan serangan balasan.

“Kami siap menanggapi setiap aksi militer yang dilancarkan Israel, tetapi kami berharap konflik ini bisa dihindari demi kepentingan bersama,” ujar Menlu Iran tersebut.

Hubungan antara Israel dan Iran memang telah lama berada di bawah bayang-bayang permusuhan, dan serangan rudal yang mengguncang Tel Aviv pada awal Oktober menjadi puncak dari ketegangan yang terus meningkat.

Baca Juga :  Virgoun Ditangkap Atas Kasus Narkoba, Begini Kata Inara Rusli

Kedua negara kerap terlibat dalam perang kata-kata dan ancaman, baik di forum-forum internasional maupun melalui media.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah berulang kali menuding Iran mengembangkan senjata nuklir dan mendukung kelompok-kelompok militan yang beroperasi di perbatasan Israel, tuduhan yang terus dibantah oleh pemerintah Iran.

Serangan rudal tersebut diyakini merupakan respons Iran terhadap berbagai tindakan yang dianggap provokatif dari Israel,

termasuk serangan-serangan udara yang ditujukan ke wilayah-wilayah yang diduga merupakan basis milisi pro-Iran di Suriah dan Lebanon.

Sementara itu, Israel terus berupaya mencari dukungan dari negara-negara Barat untuk menekan Iran, termasuk menggalang sanksi ekonomi dan upaya diplomatik lainnya.

Meskipun ketegangan antara kedua negara mencapai puncaknya, ada harapan bahwa dialog damai masih dapat ditempuh untuk menghindari konflik lebih lanjut.

Negara-negara di kawasan Timur Tengah, khususnya di sekitar Teluk Persia, menginginkan stabilitas di kawasan tersebut.

Baca Juga :  Diterjang Angin, 8 Rumah Warga di Bogor Rusak Parah

Menurut Araghchi, Iran selalu terbuka untuk berdialog dan mencari solusi damai atas perselisihan yang ada.

Ia juga menegaskan bahwa konflik terbuka hanya akan membawa kehancuran, tidak hanya bagi kedua belah pihak yang bertikai, tetapi juga bagi negara-negara tetangga yang akan terkena dampak langsung dari eskalasi perang.

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Iran, meski siap menghadapi ancaman militer, tetap mengedepankan pendekatan diplomatik sebagai cara untuk menyelesaikan masalah.

Dengan demikian, meskipun suasana di Timur Tengah saat ini sedang memanas, masih ada peluang untuk meredakan ketegangan melalui jalur negosiasi dan upaya-upaya diplomatik lainnya.

Pada akhirnya, konflik terbuka antara Israel dan Iran akan berdampak luas bagi stabilitas kawasan, serta membawa kerugian besar bagi semua pihak yang terlibat.

Oleh karena itu, baik Iran maupun Israel diharapkan dapat menahan diri dan mencari jalan keluar yang lebih damai untuk menyelesaikan ketegangan yang sudah lama membara di antara mereka.***

Berita Terkait

Presiden Prabowo Subianto Dukung RUU Perampasan Aset Koruptor
Julen Lopetegui Resmi Jadi Pelatih Baru Timnas Qatar, Siap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia
Kinibisa.com: Portal Edukasi dan Karier untuk Generasi Kompeten Indonesia
Hari Pendidikan Nasional 2025: Momen Refleksi dan Tantangan Pendidikan di Era Digital
MUI Jabar Sebut KB Vasektomi Haram
Pemkab Bekasi Luncurkan Aplikasi PECAK untuk Permudah Pencatatan Kontrak Kerja
Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Saeng Terhambat Kabut dan Hujan
Anggota Komisi IX DPR RI Sebut RUU Ketenagakerjaan Harus Segera Direvisi

Berita Terkait

Friday, 2 May 2025 - 17:05 WIB

Presiden Prabowo Subianto Dukung RUU Perampasan Aset Koruptor

Friday, 2 May 2025 - 14:25 WIB

Julen Lopetegui Resmi Jadi Pelatih Baru Timnas Qatar, Siap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia

Friday, 2 May 2025 - 13:25 WIB

Kinibisa.com: Portal Edukasi dan Karier untuk Generasi Kompeten Indonesia

Friday, 2 May 2025 - 09:28 WIB

Hari Pendidikan Nasional 2025: Momen Refleksi dan Tantangan Pendidikan di Era Digital

Friday, 2 May 2025 - 08:57 WIB

MUI Jabar Sebut KB Vasektomi Haram

Berita Terbaru

Carlos Pena Resmi Tinggalkan Persija Jakarta untuk Musim ini

Olahraga

Carlos Pena Resmi Tinggalkan Persija Jakarta untuk Musim ini

Friday, 2 May 2025 - 16:20 WIB