PDIP Desak Audit Forensik Digital Sirekap Segera Dilakukan oleh KPU untuk Transparasi Data Pemilu

- Redaksi

Wednesday, 21 February 2024 - 06:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PDIP Desak Audit Sirekap KPU-SwaraWarta.co.id (Sumber: NU Online)

SwaraWarta.co.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan audit forensik digital terhadap penggunaan alat bantu Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam Pemilu 2024.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Surat pernyataan penolakan yang ditandatangani oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, dilayangkan kepada KPU RI di Jakarta.

Dalam surat pernyataan tersebut, PDI Perjuangan mendesak agar hasil audit forensik digital atas penggunaan alat bantu Sirekap diungkapkan kepada masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban KPU dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Desakan ini muncul akibat permasalahan yang dianggap terjadi secara nasional dalam penghitungan perolehan suara menggunakan alat bantu Sirekap.

Baca Juga :  Guru di Banten Terjatuh dari Motor Akibat Jalan Rusak yang Bertahun-tahun

PDI Perjuangan memandang Sirekap sebagai alat bantu dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) serta proses rekapitulasi hasil perolehan penghitungan suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebagai dua hal yang berbeda.

Karena hal itulah, upaya penundaan tahapan rekap hasil penghitungan perolehan suara tiap TPS di tingkat PPK dianggap tidak relevan.

Partai ini merujuk pada Pasal 393 ayat (3) UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang menegaskan bahwa rekapitulasi penghitungan suara dilakukan secara manual berdasarkan sertifikat hasil penghitungan suara.

PDI Perjuangan menekankan agar proses rekapitulasi tersebut dilakukan dengan membuka kotak suara tersegel, mengambil sampul berita acara pemungutan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara.

Baca Juga :  Barcelona Berjaya di Puncak Klasemen Sementara Liga Spanyol: Celta Vigo Ikuti di Posisi Kedua

Dalam hal ini PDIPjuga menolak sikap dan keputusan KPU yang meniadakan tahapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat pleno PPK, yang biasanya dilakukan.

Mereka mengkhawatirkan bahwa kebijakan ini dapat membuka celah kecurangan dan melanggar prinsip kepastian hukum, efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas penyelenggaraan Pemilu 2024.

Salah satu anggota KPU RI, Betty Epsilon Indroos, membenarkan bahwa KPPS tidak bisa melakulan koreksi hasil Pemilihan Presiden 2024 yang salah terbaca oleh Sistem Rekapitulasi Informasi.

Koreksi data yang tidak sesuai dilakukan oleh KPU kabupaten/kota melalui mekanisme Sirekap web.

Betty menegaskan bahwa Sirekap dirancang untuk memastikan kontrol, pemantauan, dan keamanan data yang terjaga.

Pihak KPU dalam hal ini membantah klaim bahwa Sirekap dapat dimanipulasi untuk kepentingan tertentu atau kepentingan orang tertentu.

Baca Juga :  Lowongan Kerja BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sebagai ODP dan ADP Tahun 2024, Begini Cara Lamarnya!

Mereka menekankan bahwa aplikasi ini dibangun untuk mendukung akuntabilitas dan transparansi. KPU memastikan bahwa Sirekap adalah sistem informasi yang terkontrol, termonitor, dan terjaga.

Sikap tegas PDI Perjuangan mencerminkan ketidakpuasan terhadap penggunaan Sirekap dalam Pemilu 2024 dan menekankan perlunya audit forensik digital untuk menjaga integritas proses pemilihan.

Perdebatan ini mencuat setelah KPU memerintahkan penundaan rekapitulasi perolehan suara dan penetapan hasil Pemilu 2024, yang dianggap tidak relevan oleh PDI Perjuangan.

Tuntutan agar hasil audit forensik diumumkan kepada publik menjadi aspek penting dalam menegakkan transparansi dan kepercayaan dalam sistem pemilihan.***

Berita Terkait

Kapan Hasil Pengumuman PLN 2025? Berikut ini Update Terbarunya!
Gaji PNS Single Salary: Transformasi Sistem Penggajian ASN Menuju Kesejahteraan
Contoh NIP PPPK Paruh Waktu dan Cara Memahaminya dengan Mudah
Kapan Idul Adha 2026? Berikut Tanggal dan Maknanya
Polisi Tangkap Debt Collector yang Tarik Mobil di Kelapa Dua Tangerang
Praka Mar Zaenal Mutaqim, Prajurit TNI Gugur Saat Terjun Payung di HUT TNI ke-80
Tanggal 21 Oktober 2025 Apakah Libur? Ini Penjelasannya
Harga BBM Terbaru Oktober 2025: Dex Series Naik, Harga Bensin Stabil

Berita Terkait

Thursday, 9 October 2025 - 09:18 WIB

Kapan Hasil Pengumuman PLN 2025? Berikut ini Update Terbarunya!

Wednesday, 8 October 2025 - 12:04 WIB

Gaji PNS Single Salary: Transformasi Sistem Penggajian ASN Menuju Kesejahteraan

Monday, 6 October 2025 - 18:52 WIB

Contoh NIP PPPK Paruh Waktu dan Cara Memahaminya dengan Mudah

Monday, 6 October 2025 - 16:05 WIB

Kapan Idul Adha 2026? Berikut Tanggal dan Maknanya

Monday, 6 October 2025 - 15:51 WIB

Polisi Tangkap Debt Collector yang Tarik Mobil di Kelapa Dua Tangerang

Berita Terbaru

Apa Itu Kalimat Majemuk

Pendidikan

Apa Itu Kalimat Majemuk? Jenis, Ciri-ciri, dan Contoh Lengkap

Thursday, 9 Oct 2025 - 10:00 WIB