Swarawarta.co.id – Sebuah kapal pembawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza diserang oleh drone di perairan internasional lepas pantai Malta pada Jumat dini hari.
Kapal tersebut masih tertahan dan berlabuh di lokasi yang sama sambil menunggu izin untuk merapat ke pelabuhan.
Kapal tersebut berhasil diamankan setelah sebuah kapal tunda di dekatnya membantu memadamkan api yang timbul akibat serangan drone.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut laporan, sebuah pesawat militer Israel terlihat terbang di atas Malta beberapa jam sebelum serangan terjadi.
Ismail Songur, Ketua Asosiasi Kebebasan dan Solidaritas Mavi Marmara yang berada di kapal tersebut, mengatakan bahwa kapal itu berencana menjemput para aktivis di Malta sebelum melanjutkan pelayaran menuju Gaza.
“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan kesadaran di pelabuhan-pelabuhan Eropa, berkoordinasi dengan kapal lain, dan menekan Mesir agar membuka akses bantuan ke Gaza,” ujar Songur.
Kapal tersebut membawa relawan dari lebih dari 20 negara, termasuk jurnalis, dokter, dan pekerja kemanusiaan.
Serangan drone tersebut menyebabkan keterlambatan dalam kedatangan tim penyelamat karena komunikasi langsung terputus dan panggilan darurat lewat radio ditimpa oleh sinyal palsu.
“Saat kami bergegas ke geladak, kami melihat api besar. Saat itu juga, sebuah drone melintas di atas kami dan ledakan kedua terjadi,” katanya. “Api berkobar hampir selama empat jam. Kapal nyaris tenggelam
Tim penyelamat baru tiba beberapa jam kemudian dan saat ini sedang mengumpulkan serpihan dari geladak kapal yang diyakini merupakan sisa bahan peledak.