SwaraWarta.co.id – Banjir besar melanda negara bagian New South Wales (NSW), Australia, dan menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Beberapa orang lainnya juga dilaporkan hilang. Akibat banjir ini, sekitar 50.000 warga terjebak karena rumah mereka dikelilingi air.
Menurut laporan BBC News pada Jumat (23/5/2025), banjir ini disebabkan oleh hujan sangat deras yang terjadi terus-menerus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Australia pun menyatakan situasi ini sebagai bencana alam. Perdana Menteri Anthony Albanese menetapkan status darurat dan berjanji akan memberikan bantuan sepenuhnya kepada warga yang terdampak.
Cuaca ekstrem ini terjadi karena adanya tekanan udara rendah yang bergerak lambat, sehingga menyebabkan hujan deras dalam waktu lama. Hujan deras itu kini bergerak ke arah selatan dan memengaruhi kota-kota besar seperti Sydney dan Newcastle.
Biro Meteorologi Australia telah mengeluarkan peringatan banjir untuk wilayah selatan NSW. Perdana Menteri Albanese yang mengunjungi lokasi banjir menyebut bahwa kejadian seperti ini kini lebih sering terjadi dan makin parah karena perubahan iklim.
Ia juga menyatakan dukungannya kepada warga dan memuji kerja keras petugas penyelamat.
Layanan Darurat Negara Bagian NSW (SES) mengatakan telah melakukan lebih dari 535 penyelamatan banjir hanya dalam 24 jam terakhir. Sejak banjir mulai terjadi, total sudah lebih dari 670 penyelamatan dilakukan.
Saat ini masih ada lebih dari 150 peringatan banjir yang berlaku, dan 40 di antaranya masuk kategori darurat. Warga diminta tidak mengemudi atau memasuki area yang tergenang air demi keselamatan.
Banjir ini juga menyebabkan lebih dari 100 sekolah ditutup, dan ribuan rumah serta tempat usaha mengalami pemadaman listrik. Pemerintah telah membuka pusat-pusat evakuasi untuk menampung warga yang terpaksa mengungsi.