SwaraWarta.co.id – Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, menyampaikan bahwa Grebeg Suro 2025 masih menjadi acara yang sangat dinantikan masyarakat.
Salah satu daya tarik utamanya adalah Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP). Menurut Judha, tahun ini FNRP diikuti oleh 40 grup Reog dari berbagai daerah. Penampilan akan dibagi selama empat hari, dengan 10 grup tampil setiap malam.
Tak hanya FNRP, acara lainnya yakni Festival Reog Remaja (FRR) juga menarik perhatian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Peserta FNRP sudah 40 grup dengan slot waktu empat hari penampilan yang berarti akan ada 10 penampilan per malam,” jelas Judha Slamet.
Sebagai informasi, FNRP dan FRR merupakan bagian penting dari rangkaian acara Grebeg Suro 2025.
Pertunjukan Reog ini selalu ditunggu-tunggu masyarakat setiap tahunnya. Kedua festival ini akan dimulai pada 17 Juni 2025. Bagi yang ingin menonton, tiket sudah bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp 35.000.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengatakan bahwa meskipun dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tidak bisa menutupi seluruh kebutuhan, ia menjamin acara Grebeg Suro tetap berjalan meriah dan berkualitas.
Tahun ini, Pemkab Ponorogo hanya menganggarkan sekitar Rp 350 juta, jauh lebih kecil dari total kebutuhan acara yang mencapai Rp 5,7 miliar.
Namun, Sugiri menekankan bahwa kekurangan dana tidak akan mengurangi semangat dan kemeriahan acara.
“Anggaran sedikit bukan berarti pelit, tapi kita melihat harga kegagahan Grebeg Suro, harga Reog Ponorogo, dan lain-lain sebagainya.”