swarawarta.co.id – Situs resmi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur diretas pada Rabu (25/6/2025), hanya lima hari setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tidak memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi dana hibah Pemprov Jatim.
Peretasan ini terungkap setelah munculnya pesan mencolok bertuliskan “Copot jabatan dan penjarakan Khofifah” di tampilan utama website tersebut. Ketika tautan tersebut diklik sekitar pukul 14.05 WIB, laman web tidak dapat diakses.
Meskipun demikian, jejak digitalnya masih tampak di hasil pencarian Google dengan judul yang sama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, membenarkan adanya serangan siber terhadap situs instansi yang dipimpinnya.
Peretasan ini terjadi tidak lama setelah Khofifah mangkir dari pemeriksaan KPK pada Jumat (20/6/2025).
Ia semestinya diperiksa terkait dugaan penyimpangan dana hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur.
Khofifah memberikan alasan ketidakhadirannya karena sedang menjalani cuti untuk menghadiri prosesi wisuda anaknya, Jalaluddin Mannagalli, di Universitas Peking, Tiongkok.
Ia diketahui menjabat pula sebagai Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Khofifah mengenai insiden peretasan tersebut.
Sementara itu, pihak Diskominfo tengah berupaya memulihkan sistem dan menelusuri asal muasal serangan yang diduga berkaitan dengan situasi politik yang memanas.
KPK sendiri belum mengeluarkan pernyataan lanjutan terkait ketidakhadiran Khofifah maupun jadwal pemeriksaan ulang yang mungkin akan dijadwalkan dalam waktu dekat.