Misteri Gunung Kerinci: Banyak Pendaki yang Tersesat

- Redaksi

Saturday, 2 November 2024 - 10:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Facebook @Azzam

Swarawarta.co.id   Pada hari Jumat 18 Agustus 2023 seorang pendaki gunung bernama Martius asal Jakarta mengalami cidera saat pendakian di Gunung Kerinci.


Banyak faktor yang membuat seorang pendaki mengalami cidera saat mendaki, dari mulai kurangnya pemanasan, medan yang terjal, faktor kelelahan, dan hal lainnya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT


Bukan hanya itu, kondisi medan sepanjang jalur pendakian di Gunung Kerinci tentulah bukan medan yang mudah. Para pendaki patut berhati-hati, apalagi medannya licin pasca hujan.


Bukan hanya cidera yang dialami oleh pendaki, kasus banyak tersesatnya para pendaki pada saat mendaki kerap terjadi.


Sebenarnya bukan hanya di Gunung Kerinci insiden pendaki yang tersesat. Ini hampir di setiap gunung selalu terjadi, dan wajar seperti itu.


Gunung Kerinci sebagai salah satu gunung yang kerap dijadikan tujuan pendakian merupakan sebuah gunung tertinggi di Sumatera, juga merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia.


Terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi yang berbatasan langsung Kabupaten Solok Selatan di Sumatera Barat.


Gunung yang tingginya mencapai 3.805 meter di atas permukaan lautan ini, termasuk ke dalam pegunungan di kawasan Bukit Barisan.


Puncak gunung yang mencapai ketinggian 3.805 mdpl ini termasuk ke dalam puncak tertinggi nomor 33 di Indonesia.


Merupakan gunung berapi dengan jenis stratovolcano yang masuk dalam jalur Cincin Api Pasifik.


Gunung Kerinci menjadi salah satu gunung yang digemari para pendaki untuk ditaklukkan. Kali pertama gunung ini didaki pada tahun 1877 oleh seorang Belanda bernama Von Hasselt and Veth.


Statusnya yang berapi masih berlangsung hingga saat ini. Menikmati keindahan Sumatera dari atas puncak Gunung Kerinci memang menyenangkan.


Dari atas, para pendaki bisa menikmati suasana Kota Jambi, Padang, serta Bengkulu dari kejauhan, bahkan Samudera Hindia pun bisa dilihat di atas ketinggian Gunung Kerinci.


Gunung Kerinci memiliki kawah sisa letusan yang cukup luas, panjangnya mencapai 400 meter, sementara lebarnya 120 meter dengan dasar kawah berwarna hijau.


Gunung Kerinci masuk ke dalam hutan konservasi yang masuk ke dalam Taman Nasional Kerinci Seblat dengan luas wilayahnya 1.484. 650 hektar dengan penyebaran mencakup empat provinsi di Sumatera.


Ada banyak flora dan fauna endemik yang hidup di kawasan hutan Gunung Kerinci, dari mulai tanaman maupun hewan-hewannya.


Untuk tanamannya sendiri, terdapat berbagai jenis pohon mahoni, bunga Raflesia Arnoldi, dan Suweg Raksasa atau bungai bangkai Amorphophallus Titanum.


Sementara untuk jenis hewannya meliputi hewan khas tapir, kuskus, dan yang lainnya.


Bukan hanya itu, di hutan Gunung Kerinci pun terdapat dua danau terbesar yang diberi nama Danau Kerinci, serta Danau Gunung Tujuh.


Sebagai catatan, Danau Gunung Tujuh merupakan danau dengan letak tertinggi di Asia Tenggara yakni dengan ketinggian 1.996 mdpl.

Pewarta: Utep 
Editor: Galih Sandy
COPYRIGHT © Swarawarta

Baca Juga :  SD Negeri 2 Karangpatihan Ponorogo, Terpaksa Mengunakan Kelas Darurat dan Perpustakaan untuk Belajar.

Berita Terkait

Kinibisa.com: Portal Edukasi dan Karier untuk Generasi Kompeten Indonesia
Hari Pendidikan Nasional 2025: Momen Refleksi dan Tantangan Pendidikan di Era Digital
MUI Jabar Sebut KB Vasektomi Haram
Pemkab Bekasi Luncurkan Aplikasi PECAK untuk Permudah Pencatatan Kontrak Kerja
Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Saeng Terhambat Kabut dan Hujan
Anggota Komisi IX DPR RI Sebut RUU Ketenagakerjaan Harus Segera Direvisi
Menag Resmi Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia 2025
Warga Jagakarsa Tolak Pembukaan Bar di Kawasan Hotel

Berita Terkait

Friday, 2 May 2025 - 13:25 WIB

Kinibisa.com: Portal Edukasi dan Karier untuk Generasi Kompeten Indonesia

Friday, 2 May 2025 - 09:28 WIB

Hari Pendidikan Nasional 2025: Momen Refleksi dan Tantangan Pendidikan di Era Digital

Friday, 2 May 2025 - 08:57 WIB

MUI Jabar Sebut KB Vasektomi Haram

Friday, 2 May 2025 - 08:57 WIB

Pemkab Bekasi Luncurkan Aplikasi PECAK untuk Permudah Pencatatan Kontrak Kerja

Friday, 2 May 2025 - 08:50 WIB

Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Saeng Terhambat Kabut dan Hujan

Berita Terbaru

Kayu manis (Dok. Ist)

Lifestyle

Hati-Hati, Suplemen Kayu Manis Bisa Ganggu Efektivitas Obat

Friday, 2 May 2025 - 09:14 WIB