HarmonyOS: Huawei Targetkan 100.000 Aplikasi Baru di Tengah Tantangan Global

- Redaksi

Tuesday, 26 November 2024 - 09:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SwaraWarta.co.id – Huawei menargetkan untuk menambah 100.000 aplikasi baru pada sistem operasi HarmonyOS dalam beberapa bulan ke depan.

Perusahaan yang saat ini berada dalam daftar blacklist AS ini bertujuan untuk mencapai kemandirian dalam ekosistem sistem operasinya.

Saat ini, Huawei sudah memiliki lebih dari 15.000 aplikasi di HarmonyOS yang dapat memenuhi kebutuhan konsumennya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, Huawei merasa perlu lebih banyak aplikasi yang lebih personal agar ekosistem yang mereka bangun bisa lebih matang.

Xu Zhijun, Ketua Huawei, mengatakan bahwa untuk membuat ekosistem HarmonyOS lebih matang, mereka menargetkan 100.000 aplikasi dalam enam hingga 12 bulan ke depan.

Ambisi Huawei ini mencerminkan betapa pentingnya pengembangan teknologi buatan dalam negeri di tengah ketegangan yang semakin meningkat dengan AS.

Baca Juga :  Pengamat Sepak Bola: Laga Indonesia vs Bahrain Jadi Penentu di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ketegangan ini berawal dari kebijakan perdagangan dan teknologi, dengan Presiden terpilih Donald Trump yang mengancam akan memperketat sanksi terhadap China.

Huawei meluncurkan HarmonyOS lima tahun yang lalu setelah sanksi AS menghentikan dukungan Google terhadap Android.

Sejak itu, Huawei mengembangkan versi sumber terbuka dari sistem operasinya sendiri.

“Karena sanksi AS, Huawei terpaksa mempercepat pengembangan sistem operasinya.”

Meskipun banyak kemajuan telah dicapai, Xu menegaskan bahwa sebuah sistem operasi tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada yang menggunakannya.

Di pasar global, Android dan iOS masing-masing mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 1%, sementara HarmonyOS justru mengalami kenaikan.

Pada kuartal pertama 2024, HarmonyOS berhasil menggandakan pangsanya dari 2% menjadi 4%.

Baca Juga :  Wasekjen PKB Buka Suara Usai Ramai Kritikan Hasto terkait Eksabilitas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Segitu Saja

Meskipun demikian, Android tetap mendominasi pasar global dengan pangsa sebesar 77%, diikuti oleh iOS dengan 19%.

Namun, di China, HarmonyOS justru menunjukkan performa yang luar biasa, dengan pangsa pasar mencapai 17% pada kuartal pertama 2024, naik signifikan dari 8% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk pertama kalinya, HarmonyOS berhasil melampaui iOS di China, karena banyak pelanggan yang memilih produk unggulan Huawei.

Selain itu, adopsi 5G untuk HarmonyOS juga meningkat pesat, mencapai 50% pada kuartal pertama 2024, dibandingkan dengan hanya 9% pada kuartal pertama 2023.

Ke depan, pangsa pasar HarmonyOS diperkirakan akan terus tumbuh karena Huawei fokus pada penguatan rantai pasokan di dalam negeri.

Berita Terkait

Cara Memantau SPMB Jateng 2025, Simak Langkah-langkahnya!
Polemik Batas Wilayah, Aceh dan Sumut Segera Duduk Bersama di Kemendagri
Jadwal Libur Sekolah Juni 2025 di Indonesia
Wapres Gibran Akan Resmikan Bazar Blitar Djadoel 2025, Dorong UMKM Lokal
Jalur Kereta Porong Terendam Banjir, KAI Pastikan Masih Aman Dilewati Meski dengan Kecepatan Terbatas
Jelang HUT Jakarta ke-498, Rano Karno Ziarah ke TMP Kalibata
Puluhan WNI Tertahan di Israel, Yordania, dan Iran Akibat Konflik
Masdddho Batal Tampil di Pembukaan Grebeg Suro 2025, Pindah ke Penutupan

Berita Terkait

Tuesday, 17 June 2025 - 16:40 WIB

Cara Memantau SPMB Jateng 2025, Simak Langkah-langkahnya!

Tuesday, 17 June 2025 - 16:27 WIB

Polemik Batas Wilayah, Aceh dan Sumut Segera Duduk Bersama di Kemendagri

Tuesday, 17 June 2025 - 16:25 WIB

Jadwal Libur Sekolah Juni 2025 di Indonesia

Tuesday, 17 June 2025 - 16:01 WIB

Wapres Gibran Akan Resmikan Bazar Blitar Djadoel 2025, Dorong UMKM Lokal

Tuesday, 17 June 2025 - 15:52 WIB

Jalur Kereta Porong Terendam Banjir, KAI Pastikan Masih Aman Dilewati Meski dengan Kecepatan Terbatas

Berita Terbaru

Pendidikan

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Tuesday, 17 Jun 2025 - 17:39 WIB